RADARCIREBON.TV – Ketika menyebut sepak bola Filipina, nama-nama besar seperti Ceres Negros atau Kaya FC mungkin lebih akrab di telinga publik Asia Tenggara. Namun dalam beberapa musim terakhir, satu nama baru mulai menyita perhatian: Manila Digger FC. Klub ini tengah mencuri sorotan tidak hanya di kompetisi domestik, tetapi juga bersiap menapaki panggung Asia bersama Persib Bandung di ajang AFC Champions League Two (ACL 2) 2025/2026.
Didirikan belum lama ini, Manila Digger FC adalah representasi ambisi baru sepak bola Filipina yang tengah bertransformasi. Berbasis di Manila, klub ini bukan hanya hadir sebagai pelengkap kompetisi, melainkan langsung tancap gas membentuk skuad kompetitif untuk mengejar prestasi.
Puncaknya terjadi di musim 2024/2025, ketika Manila Digger sukses menembus posisi runner-up di Philippine Football League (PFL). Tak hanya itu, mereka juga lolos hingga final Philippines Football League Finals Series, yakni turnamen pascamusim yang mempertemukan empat besar klasemen. Meski gagal meraih gelar juara, performa Manila Digger sepanjang musim membuat AFC memberikan tiket playoff ACL 2 sebagai wakil Filipina.
Baca Juga:Jejak Langkah Sunyi Persib Bandung: Sejarah yang Tak Tercatat, Tapi Tertanam Dalam HatiEfek Domino! Setelah 11 Pemain Hengkang, Persib Langsung Tumbang di Laga Perdana
Salah satu kekuatan utama Manila Digger FC adalah keberanian mereka membentuk skuad bertabur pemain asing. Tak tanggung-tanggung, 12 pemain asing memperkuat tim, membuat komposisi skuad ini sangat internasional.
Pemain asing Manila Digger:
Gambia: Modou Joof, Saikou Ceesay, Modou Manneh, Ousman Gai
Kamerun: Dilane Wamba, Jacques Ebene
Brasil: Abner, Johnny Wesley
Ghana: Daniel Ashley
Nigeria: Ifeanyi Ugwu
Jepang: Hayato Kame
Tiongkok: Diao Su
Komposisi ini membuat gaya main Manila Digger berbeda dari klub-klub Filipina kebanyakan. Mereka tampil lebih agresif, cepat, dan fisikal — mencerminkan karakter pemain-pemain Afrika dan Amerika Selatan yang mendominasi skuad.
Dari segi pemain lokal, hanya dua nama yang memiliki pengalaman bersama Timnas Filipina senior:
Dylan de Bruycker (7 caps, 2017–2023)
Kintaro Miyagi (3 caps, 2017)
Meski minim pemain lokal bintang, mereka tetap memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan tim. Namun dominasi asing dalam tim memperlihatkan bahwa Manila Digger masih membangun identitas dari luar, bukan dari akar sepak bola lokal.
Kini, Manila Digger bersiap menghadapi tantangan terbesar mereka: melawan Persib Bandung dalam babak playoff AFC Champions League Two 2025/2026. Laga ini akan menentukan siapa yang berhak lolos ke babak grup kompetisi kasta kedua Asia tersebut.
Dari segi pengalaman dan popularitas, Persib unggul jauh. Namun, Manila Digger memiliki elemen kejutan: gaya bermain tak terduga, stamina tinggi, dan pola serangan langsung yang bisa merepotkan tim-tim konvensional. Mereka juga sudah terbiasa bermain dalam cuaca tropis, yang bisa jadi keunggulan tersendiri.
Manila Digger FC adalah contoh nyata bagaimana klub muda bisa tumbuh cepat dengan perencanaan ambisius dan investasi yang tepat. Dengan komposisi skuad global dan mentalitas tanpa beban, mereka siap memberi kejutan besar di Asia. Dan jika Persib Bandung ingin lolos ke fase grup ACL 2, mereka tidak bisa meremehkan klub satu ini — karena Digger datang bukan untukmenambang pengalaman, tapi untuk mencuri panggung.