Sempat Unggul Cepat di Menit ke-4, Amerika Serikat Digulung Meksiko 1-2 di Final Piala Emas Concacaf 2025

Tim Mexico juara Concacaf Gold 2025
Mexico memperlebar jarak dengan Amerika soal kualitas permainan sepakbola. Hal ini setelah Mexico mengalahkan Amerika di final Concacaf Gold 2025
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Harapan Amerika Serikat untuk meraih supremasi di kawasan CONCACAF kembali kandas. Di depan publik sendiri, di NRG Stadium, Houston, Texas, Tim Paman Sam harus mengakui keunggulan rival abadinya, Meksiko, dalam laga final Concacaf Gold Cup 2025, Senin (7/7) waktu setempat. Skor akhir 1-2 mengantarkan El Tri sebagai kampiun turnamen untuk kali ke-10 sejak era modern Piala Emas dimulai pada 1991.

Padahal, Amerika sempat memberi harapan besar bagi puluhan ribu fans yang memenuhi stadion. Baru memasuki menit ke-4, mereka sudah membuka keunggulan. Adalah bek tangguh Chris Richards yang menjebol gawang Meksiko lewat tandukan kerasnya, hasil skema sepak pojok yang dikirim rapi oleh Berhatler. Suasana stadion pun meledak—harapan juara di kandang sendiri seakan menemukan jalannya.

Namun, Meksiko bukan tim yang mudah ditundukkan. Pelan tapi pasti, tim asuhan Javier Aguirre mulai menemukan ritme permainan. Serangan balik cepat mereka membuat lini pertahanan AS keteteran. Puncaknya di menit ke-27, Raul Jimenez, striker veteran El Tri, menyamakan kedudukan. Ia memanfaatkan umpan manis dari Maximiliano Ruiz dan menceploskan bola lewat sepakan mendatar ke tiang jauh yang tak mampu dijangkau kiper Matt Turner. Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.

Baca Juga:Ronaldo Vs Messi: Rivalitas Gelar dan Rekor Yang Mengubah Wajah Industri Sepak BolaKisah Juan Román Riquelme: Diam yang Berbicara, Seniman Sepak Bola dari Buenos Aires

Memasuki paruh kedua, kedua tim melakukan perubahan strategi. Pelatih Gregg Berhalter memasukkan striker D. Downs menggantikan gelandang L. De La Torre, mencoba menambah daya dobrak. Sementara Aguirre merespons dengan memasukkan gelandang ofensif O. Pineda menggantikan G. Mora, membuat lini tengah Meksiko lebih agresif.

Pergantian inilah yang menjadi kunci. Meksiko tampil lebih dominan dan percaya diri. Menit ke-77 menjadi momen penentu ketika Edson Álvarez, sang jangkar yang kerap dianggap underrated, menjebol gawang Amerika usai menyambut umpan J. Vasquez dengan tembakan voli dari luar kotak penalti. Bola sempat memantul tiang sebelum masuk ke gawang. Wasit sempat meninjau gol lewat VAR untuk memastikan tidak ada pelanggaran dalam prosesnya, dan akhirnya mengesahkan gol tersebut. Skor berubah 1-2.

Amerika mencoba mengejar. Berkali-kali D. Downs dan Christian Pulisic menggedor pertahanan Meksiko, namun kiper Guillermo Ochoa dan lini belakang El Tri bermain disiplin hingga menit terakhir. Peluit panjang dibunyikan, dan Meksiko pun berpesta.

Kemenangan ini bukan sekadar gelar biasa. Meksiko kini mencatatkan gelar back-to-back untuk ketiga kalinya dalam sejarah Piala Emas, setelah mencapainya di edisi 1996–1998 dan 2009–2011. El Tri juga memperpanjang rekor sebagai tim paling sukses di Gold Cup, dengan total 10 gelar dari 12 final yang mereka jalani sejak 1991, unggul jauh dari Amerika Serikat yang baru mengoleksi 7 trofi.

Jika menghitung dari era awal turnamen di bawah nama Concacaf Championship dan Concacaf Cup sejak 1963, total gelar Meksiko kini mencapai 13 trofi, jauh mengungguli negara mana pun di zona Amerika Utara dan Tengah.

Pelatih Javier Aguirre juga menorehkan tinta emas. Ini merupakan gelar Piala Emas keduanya setelah sukses di edisi 2019. Pelatih berpengalaman itu kini sejajar dengan legenda-legenda Meksiko yang berhasil membawa El Tri ke puncak kejayaan regional.

Dalam catatan head-to-head di partai final Gold Cup, duel klasik Meksiko vs Amerika Serikat kembali berpihak pada El Tri. Dari delapan kali pertemuan di partai puncak, enam di antaranya berhasil dimenangkan Meksiko.

Baca Juga:Bojan Hodak Galau di Gebuk Thai Port FC : Saya Tidak Senang Bermain Disini, Kami Baru Latihan Seminggu,Kok Bisa?? Persebaya dan Malut Gagal Tampil di Asean Club Championship!! Gara-gara Apa?

menimbulkan pertanyaan besar bagi sepak bola Amerika Serikat. Meski kerap menjadi tuan rumah dan memiliki infrastruktur terbaik di kawasan, dominasi mereka mulai luntur. Sementara Meksiko menunjukkan bahwa sepak bola adalah soal mentalitas, warisan budaya, dan semangat bertarung yang tak pernah padam.

Dengan gelar ini, Meksiko kembali menjadi simbol kebanggaan bagi jutaan pendukungnya. Di sisi lain, Amerika Serikat harus segera berbenah jika ingin menjaga reputasi dan tidak sekadar menjadi tuan rumah yang baik.

El Tri Juara. Amerika Terdiam. Gold Cup 2025 menjadi milik Meksiko. Viva El Fútbol

0 Komentar