RADARCIREBON.TV- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) baru aja ngebongkar data mengejutkan. Ternyata ada lebih dari 500 ribu orang penerima bantuan sosial (bansos) yang kedapatan main judi online (judol)!
Berdasarkan data tahun 2024, dari total 28,4 juta NIK yang dikumpulin, ada 9,7 juta NIK yang terdaftar sebagai pemain judol, dan dari situ ditemukan 571.410 NIK yang sama dengan penerima bansos.
Artinya, sekitar 2% penerima bansos juga aktif main judi online.
Transaksi Fantastis: 7,5 Juta Kali, Total Deposit Rp 957 Miliar!
Nggak main-main, total uang yang mereka setor ke situs judol sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 957 miliar! Gila gak tuh? Transaksinya juga gak sedikit, total 7,5 juta kali transaksi dari ratusan ribu orang itu.
Baca Juga:Cair Juli 2025! Tambahan Bansos BPNT Rp400 Ribu Siap Masuk RekeningPemerintah Resmi Blokir Situs Internet Archive, Komdigi: Ada Konten Pornografi dan Judi Daring
Menteri Sosial: Harus Dievaluasi
Menteri Sosial Gus Ipul langsung buka suara soal temuan ini. Ia bilang, ke depan bakal ada evaluasi dan edukasi buat para penerima bansos yang ketahuan main judi online.
“Saya setuju untuk melakukan evaluasi dan melakukan perombakan kebijakan yang baik agar ke depan penyaluran bansos lebih pruden, lebih hati-hati dan patuh terhadap aturan yang ada,” kata Gus Ipul lewat pernyataan resmi di website Kemensos.
Arahan dari Presiden Prabowo: Bansos Harus Tepat Sasaran
Ternyata, temuan ini adalah bagian dari upaya bareng antara Kemensos dan PPATK buat ngecek rekening penerima bansos. Pemeriksaan ini bahkan menyentuh data dari 10 sampai 15 tahun ke belakang.
Setelah dapet izin langsung dari Presiden Prabowo, Kemensos nyerahin daftar rekening para penerima bansos ke PPATK. Hasilnya? Banyak yang gak tepat sasaran, termasuk yang nyambi jadi pemain judi online.
“Atas dasar pelaporan informasi dari Kementerian Sosial, itu kita menemukan jutaan rekening bansos yang tidak tepat sasaran dan lebih dari ratusan ribu penerima bansos terkait judi online,” kata M. Natsir dari PPATK.