Messi Belum Habis! Cetak Dua Gol Lawan New England, Di Usia 38 Tahun,  Masih Jadi Mimpi Buruk Bek Lawan

Lionel Andres Messi pemain Inter Miami
Lionel Messi belum habis. Dalam laga lanjutan MLS, Messi jadi penentu kemenangan dengan mencetak dua gol ke gawang New England.
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Lionel Messi sekali lagi membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Kepten Timnas Argentina itu belum habis, dinihari tadi, dalam lanjutan Major League Soccer (MLS), Kamis (10/7), megabintang asal Argentina itu mencetak dua gol krusial yang membawa Inter Miami menekuk tuan rumah New England 2-1. Sebuah penampilan yang seolah menjadi pernyataan keras: Messi belum habis.

Di usia 38 tahun, Messi tampil penuh energi, kecepatan, dan ketajaman yang masih mematikan. Ia tidak hanya menjadi pusat permainan, tapi juga pembeda nyata di lapangan. Gol pertamanya tercipta di menit ke-27—memanfaatkan blunder koordinasi lini belakang New England, Messi dengan insting predatornya langsung menyambar bola dan melepas tembakan kaki kiri tanpa ampun. Bola menghujam gawang tanpa bisa dihalau.

Gol kedua? Lebih dari sekadar indah. Busquets, sahabat lamanya di Barcelona, mengirim umpan terobosan cerdas. Messi menyambutnya dengan sprint cepat, menyalip bek lawan, dan melepas sepakan silang mendatar ke tiang jauh. Kiper Aljaj Ivacic hanya bisa terpaku. Sebuah gol klasik khas Messi—dingin, tajam, dan tak terhentikan.

Baca Juga:Fabian Ruiz Pena, Man Of the Match Laga PSG Vs Real Madrid, Arsitek Lini Tengah Dari SpanyolPSG Patahkan Rekor Real Madrid di Piala Dunia Antarklub, Cukur Real Madrid 4 Gol Tanpa Balas, Bersiap Hadapi C

Tahun lalu, Messi mencatatkan 11 gol dan 5 assist hanya dalam 14 pertandingan bersama Inter Miami. Tahun ini, ia sudah mengoleksi 16 gol dari 18 laga, menjadikannya sebagai salah satu top skorer MLS meski dihantam cedera ringan di awal musim. Statistik ini mengabaikan usia, membungkam kritik, dan menunjukkan bahwa Messi masih menjadi momok menakutkan.

“Orang-orang bicara Messi sudah melewati masa emasnya. Tapi lihat bagaimana dia mengubah arah permainan hanya dalam sekejap,” komentar seorang analis sepak bola lokal usai laga.

Messi tak hanya memberi kontribusi teknis. Kehadirannya di lapangan adalah dorongan psikologis bagi rekan setim dan tekanan mental bagi lawan. Ia tetap menjadi poros utama strategi Gerardo Martino di Inter Miami, bahkan ketika fisiknya tak lagi seperti saat berusia 25.

New England sempat memperkecil kedudukan lewat gol cantik Carles Gil di menit ke-81. Namun itu tak cukup untuk menyelamatkan tuan rumah dari kekalahan. Messi dan Inter Miami bertahan hingga peluit akhir berbunyi. Skor akhir 2-1.

Di luar lapangan, spekulasi tentang masa depan Messi terus bergulir. Tapi jika melihat performa malam ini, satu hal menjadi jelas: Messi belum selesai. Ia masih lapar, masih ingin menang, dan masih punya banyak hal untuk diberikan kepada sepak bola.

Dalam era ketika banyak pemain mulai memudar di usia kepala tiga, Messi justru terus bersinar. Dan bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia, setiap pertandingan bersama Messi adalah hadiah—dan juga pengingat bahwa legenda sejati tak pernah benar-benar pudar.

0 Komentar