Memasuki awal musim kemarau, kewaspadaan terhadap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terus ditingkatkan. Seperti yang dilakukan oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan yang mengawasi 28.000 hektar lahan yang tersebar di Kuningan dan Cirebon.
Memasuki awal musim kemarau, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan langsung melakukan langkah cegah dini terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan. Kepala Administrator KPH Kuningan, Ardhani Cahyaji, mengatakan sinergi dengan berbagai pihak adalah kunci pengawasan hutan seluas lebih dari 28 ribu hektar.
Ardhani menjelaskan, wilayah KPH Kuningan terbentang di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon, dengan pembagian lokasi yang cukup menyebar. Untuk itu, KPH Kuningan aktif berkolaborasi bersama TNI, Polri, maupun BPBD untuk bersama-sama melakukan patroli dan sosialisasi lapangan.
Baca Juga:Wabup Cirebon Pimpin Langsung Pengangkutan Sampah Liar – VideoWamen UMKM Sebut Cirebon Sebagai Kota Perdagangan – Video
Pada Kamis, 10 Juli 2025, jajaran KPH Kuningan bersama Subdenpom melakukan patroli sekaligus sosialisasi di Objek Wisata Buper Bagarurung, Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma. Sosialisasi dilakukan kepada pengelola dan warga desa agar pengunjung diberikan edukasi terkait kewaspadaan api.
Ardhani menyebutkan, tanaman pinus cukup rawan kebakaran karena mengandung getah dan minyak. Penanganannya pun membutuhkan kehati-hatian. Untuk itu, beberapa aktivitas seperti api unggun di area wisata dibatasi dan diberikan pengawasan khusus oleh pengelola.
Selain pencegahan kebakaran, Perhutani juga harus selalu siaga dalam mencegah kebencanaan di kawasan hutan, khususnya di lokasi-lokasi yang bersinggungan dengan destinasi wisata dan pemukiman.
Pencegahan secara masif akan terus dilakukan, termasuk edukasi kepada masyarakat di sekitar kawasan. Langkah patroli dan pendekatan kepada warga juga dinilai efektif untuk mengurangi risiko kebakaran sejak dini.