Pertahanan Indonesia All Star Diobok-obok Messidoro, Dewa United Kubur Indonesia All Star 0-2

Alexis Messidoro pemain Dewa United
Alexis Messidoro menjadi mimpi buruk Indonesia All Star Foto:Disway
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Ada malam yang biasa. Dan ada malam ketika langit di Si Jalak Harupat retak oleh simfoni tak terduga. Bukan oleh suara petir, melainkan oleh irama sepak bola yang ditulis dalam aksara latin bernama Messidoro.

Pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2025, yang di atas kertas mungkin hanya dianggap formalitas, menjelma jadi panggung teater tanpa naskah, tanpa juru selamat bernama VAR, dan tanpa belas kasihan. Indonesia All Star datang dengan nama besar dan ekspektasi setinggi atap stadion, tapi pulang dengan kenyataan pahit dan satu gol pun tak sempat dititipkan ke jaring lawan.

Pertandingan tersebut berubah menjadi arsitek mimpi buruk bagi Indonesia All Star, Dewa United sendiri menulis skor 0-2 dengan tinta emas. Tinta itu dituang dari dua umpan keren seorang pemain yang namanya pantas disandingkan dengan pujangga: Alexis Messidoro.

Baca Juga:Jadwal, Live Streaming Perebutan Juara 3 Piala Presiden 2025 Dewa Utd vs All-Star Live TVBanyak Pihak Bingung Kenapa Persib Tidak Serius di Piala Presiden, Padahal Hadiah Gak Jauh Beda Dengan ISL!!!

Sang maestro Argentina bukan sekadar hadir. Ia menari. Ia melukis. Ia menulis soneta sepak bola. Dua assist ia hidangkan seperti jamuan mewah di meja raja. Satu dikirimkan kepada Marukawa, sang samurai dari Timur. Yang satu lagi? Dikirim kepada Alex, sang juru gedor yang mencetak gol seperti menulis puisi di tengah badai.

Angka tak pernah berdusta. 68 persen penguasaan bola adalah seperti Dewa United menyita waktu, menyimpan bola dalam brankas tak kasat mata, dan mengajarkan pada All Star bahwa sepak bola bukan hanya soal nama besar, tapi tentang seni bermain.

Indonesia All Star? Hanya satu tembakan ke gawang. Ya, satu. Seperti mencoba memukul badai dengan bulu ayam.

Penonton berjumlah 4.553 jiwa menjadi saksi dari apa yang bisa disebut opera tragedi dan komedi sekaligus. Tragedi bagi All Star yang kehilangan arah. Komedi? Untuk siapa pun yang menyangka laga ini akan jadi milik para selebritas bola yang katanya ‘bintang’. Ternyata langit malam itu hanya cukup untuk satu bintang bernama Messidoro.

Dewa United menerima Rp2 miliar, dan Indonesia All Star menggenggam Rp1 miliar, mungkin sebagai ganti rasa malu yang tak terucap.

Tapi jangan bersedih, bangsa pecinta bola. Masih ada final. Oxford United akan menantang Thai Port FC dalam duel antar peradaban bola, Eropa dan Asia Tenggara. Sebuah laga yang akan disaksikan oleh mata-mata global—dan telinga-telinga lokal yang mungkin masih gagal move on dari kekalahan All Star.

Dan sebagai penutup yang manis, Isyana Sarasvati akan menyanyi di panggung penutupan. Mungkin ia bisa menyanyikan lagu patah hati, untuk mewakili para pendukung All Star yang berharap lebih tapi mendapat kurang.

Baca Juga:Jadwal Final Piala Presiden 2025 Oxford vs Port FC – tayang di Live StreamingKlasmen: Klub Asing Rebut Juara Piala Presiden 2025, Indonesia Gigit Jari

Karena begitulah sepak bola di negeri ini. Kadang bola bulat. Kadang juga jadi satire. Dan malam itu, Dewa menari. Messidoro menbuat puisi dan Indonesia All Star, hanya diam, menonton, dan menanti peluit panjang.

0 Komentar