Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Cirebon mengalami penurunan tajam hingga 50 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Kebijakan penambahan jumlah rombongan belajar (rombel) oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau KDM, di sekolah negeri berdampak langsung terhadap sekolah swasta. Sejumlah sekolah harus menerima kenyataan mengalami penurunan jumlah pendaftar secara drastis.
Di SMK Budi Arti Cirebon, jumlah pendaftar tahun ini hanya 33 orang. Namun, yang hadir saat MPLS hanya 27 siswa. Padahal, tahun lalu sekolah ini masih menerima 65 siswa baru.
Baca Juga:Kejar Layangan Nyawa Melayang – VideoKarang Taruna Perbutulan Adakan Lomba Tarung Layang-Layang – Video
Situasi yang sama juga terjadi di SMK Nahdlatul Ulama Cirebon. Pendaftar tahun ini hanya 6 orang, turun separuh dari tahun lalu yang berjumlah 12 siswa.
Dengan kondisi tersebut, sekolah swasta kini semakin bergantung pada Dana BOS dan BPMU untuk menunjang operasional, termasuk membayar gaji guru dan staf.
Sejumlah sekolah swasta berharap pemerintah dapat membuat regulasi yang lebih berpihak agar distribusi siswa baru bisa lebih merata antara sekolah negeri dan swasta.