Isu sampah dan limbah menjadi masalah krusial di Kota Cirebon. Hal ini diungkapkan dalam Workshop Pengelolaan Sampah Responsif Gender yang digelar di Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh PATTIRO dan Pemerintah Kota Cirebon, dengan fokus pada pendekatan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pengelolaan sampah. Selain dihadiri oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) serta Inspektur, workshop ini juga mengundang perwakilan berbagai dinas untuk memperkuat koordinasi dalam pengelolaan sampah.
Kepala Bappelitbangda, Agus Herdhyana, menegaskan bahwa sampah dan air limbah adalah isu strategis yang berkaitan langsung dengan pembangunan nasional maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cirebon.
Baca Juga:KPM Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon 2025 – VideoJabatan Sekda Diisi Plt – Video
Workshop ini merupakan bagian dari upaya mendukung misi Pemerintah Kota Cirebon dalam mencapai lingkungan hidup berkelanjutan, serta mendorong partisipasi perempuan dalam setiap kebijakan publik.
Berdasarkan data tahun 2024, volume sampah di Kota Cirebon mencapai 78.969 ton per tahun atau 216 ton per hari, dengan komposisi terbesar berupa sampah makanan yang mencapai 49 persen.