RADARCIREBON.TV – Skor 8-0 atas Brunei? Lupakan. Laga sesungguhnya baru akan dimulai Jumat malam ini, 19 Juli 2025, pukul 20.00 WIB di SUGBK. Lawannya: Filipina U-23 yang baru saja bikin malu Malaysia tanpa banyak bicara.
Erick Thohir sudah bicara tegas: “Jangan besar kepala.”
Itu bukan sekadar petuah. Itu alarm. Karena euforia bisa jadi bumerang jika tak sadar bahwa ujian berat baru akan datang. Dan Filipina, dengan segala kesederhanaannya, datang membawa bahaya.
Tim berjuluk Young Azkals itu tampil mengejutkan saat menghajar Malaysia 2-0. Otu Bisong Banatao mencetak dua gol. Tapi perhatian lebih justru pada bagaimana mereka bermain: efisien, dingin, dan disiplin. Sekali serang, bisa mematikan. Mereka tidak banyak gaya, tapi tahu kapan harus menggigit.
Baca Juga:Ini Jadwal Lengkap dan Link Streaming Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF 2025,Garuda Muda Siap Terbang TinggiPukulan Berat Buat Timnas Indonesia, Ole Romeny Dipastikan Absen di Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia
Jens Raven cetak enam gol ke gawang Brunei — tetapi justru itu yang membuat publik waspada. Pujian berlebihan bisa jadi jebakan. Raven belum diuji lawan sesungguhnya. Bahkan Manajer Timnas Sumardji terang-terangan berkata, Raven belum pantas menggantikan Ole Romeny yang absen karena cedera.
Gerald Vanenburg, pelatih Indonesia U-23, tak mau bicara banyak. Ia hanya ingin timnya berkembang tiap laga. Tidak meledak di awal, lalu redup perlahan. Kabar baiknya, Victor Dethan kembali. Gelandang eksplosif milik PSM itu siap jadi jenderal lini tengah. Raven juga dipastikan bugar.
Jangan lupa, pelatih Filipina Garrath McPherson bukan orang asing. Ia adalah mantan analis video timnas senior Filipina saat mengalahkan Indonesia 1-0 di Piala AFF 2024. Ia tahu betul cara Ferarri bertahan, tahu pola gerakan Dony Tri, tahu kelemahan Rayhan Hannan. Ia tidak datang buta.
Filipina datang bukan untuk selfie di GBK. Mereka datang untuk mengulang kejutan. McPherson bahkan mengakui: “Ini pengalaman berharga, tapi kami juga lapar hasil.”
Kemenangan malam ini artinya nyaris pasti lolos ke semifinal. Tapi ini lebih dari sekadar angka. Ini tentang harga diri. Ini tentang bagaimana Garuda Muda tampil di kandangnya sendiri. Di tanahnya sendiri. Turnamen ini digelar di Indonesia — dan akan jadi aib jika trofi ini pulang ke negeri lain.
Erick berharap stadion malam ini tak lagi kosong. Karena saat Brunei dibantai, hanya 2.000 pasang mata yang hadir. Tapi Vanenburg tak peduli jumlah kursi yang terisi. “Banyak atau sedikit, kami harus menang.”
Indonesia sudah pegang kendali. Tapi Filipina bukan boneka latihan. Mereka tahu siapa yang mereka hadapi. Mereka sudah membunuh satu raksasa — dan kini mengincar raksasa berikutnya.
Baca Juga:Timnas Indonesia Masuk Grup Berat! Ini Jadwal Lengkap Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona AsiaDuel Terpanas! Timnas Indonesia Siap Berhadapan dengan Arab Saudi dan Irak di Fase 4 Kualifikasi Piala Dunia 2
Jika Garuda Muda ingin melangkah, malam ini jawabannya.Tak ada tempat untuk ragu.Tak ada ruang untuk sombong.