RADARCIREBON.TV – Namanya panjang, tak seperti aksinya yang ringkas dan tajam. Paulo Domingos Gali da Costa Freitas, atau yang akrab disapa Gali Freitas, adalah kisah tentang keindahan sepak bola yang lahir dari tempat yang tak banyak disorot: Timor Leste. Tapi dari Dili, ia membawa satu hal yang membuat semua mata tertuju sepak bola penuh nyawa.
Lahir pada 31 Desember 1996, Gali besar di lingkungan yang keras. Bola adalah pelarian dari segala keterbatasan, sekaligus jalan menuju harapan. Di gang-gang kecil dan lapangan becek, dia tidak hanya bermain, tapi belajar menari bersama si kulit bundar. Dari situ, lahirlah kecepatan dan kelincahan yang kini jadi senjata andalannya.
Karier profesionalnya dimulai di tanah kelahirannya bersama Lalenok United. Di klub itu, Gali tak hanya tumbuh sebagai pemain, tapi sebagai simbol harapan bangsa. Namanya melejit di Timor Leste Premier League, dan tak butuh waktu lama untuk menarik perhatian publik Asia Tenggara. Bersama Timnas Timor Leste, ia menjelma sebagai ikon muda, membawa negara kecilnya bersaing di kancah regional.
Baca Juga:Persebaya vs PSS Sleman: Ini Prediksi Starting XI dan Duel Strategi di Launching Team GameNgerik!! Ini Daftar Resmi Skuad Persebaya vs PSS Sleman di Laga Launching Team Malam Ini
Persebaya Surabaya melihat sesuatu yang lebih dari statistik. Klub kebanggaan Arek Suroboyo ini melihat jiwa bertarung dan determinasi dalam diri Gali. Maka ketika pintu Liga Indonesia terbuka, Gali masuk bukan sekadar sebagai pemain asing, tapi sebagai seniman lapangan hijau.
Di musim 2025/2026, Gali menjadi bagian penting dari skema serangan Persebaya. Bermain di posisi sayap, ia berduet dengan pemain-pemain top seperti Bruno Moreira dan Malik Risaldi. Pergerakannya di sisi lapangan sering kali menjadi mimpi buruk bagi bek lawan. Kecepatannya bukan hanya soal lari, tapi soal membaca ruang dan waktu.
Bola seakan paham siapa tuannya. Saat berada di kaki Gali, si bundar bergerak penuh ritme dan keindahan. Tak perlu banyak bicara, Gali menjawab segalanya dengan aksi,umpan akurat, cut-in tajam, dan ketenangan dalam momen penting.
Di luar lapangan, Gali tetap rendah hati. Ia tahu bahwa dirinya membawa nama bangsa. Bahwa tiap langkahnya adalah inspirasi bagi anak-anak Timor Leste yang bermimpi besar. Dari negara kecil, ia menembus panggung besar, membuktikan bahwa kerja keras, ketekunan, dan cinta pada sepak bola bisa mengalahkan batas geografis.
Kini, setiap kali Persebaya berlaga, sorak sorai Bonek turut mengiringi langkah Gali Freitas. Karena mereka tahu, di tubuh mungil itu, ada tarian yang tak bisa dihentikan tarian dari Dili, untuk dunia.