Timnas U-23 Menang Lawan Fiilipina, Lemparan Robi Darwis Bikin Geger! Mirip Arhan, Tapi Lebih Ganas?”

Robi Darwis dan Arahan Pratama
Robi Darwis dan Arahan Pratama
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Di Stadion tempat senyap menegang antara Timnas Filipina U-23 dan Indonesia U-23, satu momen membelah kebuntuan, bukan lewat tendangan keras atau permainan satu-dua cepat, melainkan dari dua tangan Robi Darwis yang meluncurkan bola bagai panah tak bermata.

Lemparan jauh pemain muda Persib Bandung itu menyusur langit dan jatuh di jantung pertahanan Filipina. Dalam upaya menghalau, bek lawan justru salah mengantisipasi. Bola yang awalnya ingin ditepis menjelma menjadi gol bunuh diri. Menit ke-23 pun mencatatkan satu-satunya gol dalam pertandingan itu.

Bagi para penonton, itu bukan sekadar gol. Itu adalah deja vu. Sebuah pengingat akan sosok Pratama Arhan, bek kiri penuh daya ledak yang kini berpetualang di Liga Thailand bersama True Bangkok United.

Baca Juga:Babak Kedua Makin Seru!! Kiper Filipina U-23 di Bombardir Indonesia U-23, Filipina Dipaksa BertahanRekap Lengkap Perjalanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Lolos ke Ronde 4!

Arhan dikenal bukan hanya karena determinasi di sisi sayap, tapi karena satu senjata khas: lemparan jauh yang tak ubahnya tendangan sudut. Gol-gol lahir dari tangannya, bukan kakinya. Dan kini, Robi Darwis seperti menjadi penyambung kisah itu, melanjutkan tradisi langka yang membuat lini pertahanan lawan selalu waspada, bahkan saat bola hanya berada di garis out.

Robi memang gelandang, bukan bek seperti Arhan. Tapi cara dia mengayunkan bola, posisi tubuh saat melempar, dan akurasi arah bola membuat publik bersorak lirih: “Ini Arhan yang lain.” Di media sosial, beberapa netizen pun tak segan menyandingkan keduanya, bahkan menyebut nama Rory Delap, legenda Premier League dengan spesialisasi lemparan maut.

Apa yang dilakukan Robi malam itu bukan hanya berbuah kemenangan tipis, tapi juga mempertegas satu hal: sepak bola bukan melulu soal skill di kaki, tapi juga kecerdasan dalam memanfaatkan peluang dari sisi-sisi tersembunyi permainan.

Bagi pelatih, lemparan Robi adalah opsi taktis. Bagi rekan-rekannya, itu peluang. Bagi lawan, ancaman. Dan bagi penonton, itu adalah hiburan yang langka: sebuah seni yang kini mulai jarang terlihat di lapangan.

Indonesia memang belum juara, tapi lewat tangan Robi Darwis, kita kembali diingatkan bahwa keajaiban bisa datang dari sisi lapangan. Dari lemparan yang sederhana, yang berubah jadi kisah indah.

0 Komentar