Forum Diskusi Mahasiswa (Fordisma)’45 Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon menggelar aksi terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur. Mereka mendesak agar Wali Kota Effendi Edo memberikan langkah inovatif untuk menanggulangi dampak yang makin mengkhawatirkan.
Perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Fordisma menilai upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon masih belum cukup. Doni, salah satu perwakilan yang juga merupakan warga terdampak, menegaskan bahwa yang mereka tuntut bukan sekadar penanganan jangka pendek. Fordisma mengharapkan adanya langkah nyata dan kebijakan inovatif langsung dari Wali Kota Effendi Edo.
Sementara itu, Gerry, perwakilan Fordisma lainnya, menyangkal tuduhan bahwa aksi tersebut ditunggangi pihak tertentu. Menurutnya, gerakan ini telah melalui tahap kajian dan pengamatan sejak lama.
Baca Juga:Aktivitas Pungutan Parkir Di Sport Center Watubelah Ilegal – Video38 Persen APBD Kab. Cirebon Untuk Gaji Pegawai – Video
Fordisma menyampaikan bahwa audiensi dengan DLH adalah langkah awal. Mereka masih menunggu komitmen dan tindakan langsung dari Wali Kota, yang diharapkan tidak sekadar seremonial, namun memberikan solusi inovatif yang dapat melindungi warga terdampak limbah secara nyata.