RADARCIREBON.TV- Akhir-akhir ini, fenomena lubang runtuh alias sinkhole lagi sering muncul dan bikin heboh. Tahun 2024 lalu, di Kuala Lumpur sempat ada kasus sinkhole besar yang sampai menelan turis, lho!
Nggak cuma itu, di Busan, Korea Selatan, juga sempat kejadian lubang raksasa muncul gara-gara hujan deras. Akibatnya, dua truk terperosok masuk ke dalam lubang itu. Serem banget, kan?
Nah, awal 2025 ini ada lagi kasus sinkhole di Buriticupu, Brazil. Lubangnya makin lebar sampai bikin pemerintah setempat menetapkan status darurat.
Baca Juga:Absen Rapat Paripurna, Sekda Jabar: Saya Dikirim Gubernur ke Lokasi Bencana!Penyelidikan Kasus Longsor Tambang Batu Gunung Kuda Dilanjutkan – Video
Sekitar 1.200 orang dari total 55 ribu penduduk terancam kehilangan rumah, karena tanahnya bisa tiba-tiba ambles!
Kenapa Sinkhole Bisa Terjadi?
Menurut Eko Soebowo, peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), ada banyak penyebab sinkhole. Nggak bisa ditebak sembarangan, karena jenisnya juga beda-beda. Harus dilihat langsung di lokasi untuk tahu penyebab pastinya.
Beberapa jenis sinkhole yang disebut Eko, misalnya:
- Solution sinkhole
- Collapse sinkhole
- Subsidence sinkhole
- Dan beberapa jenis lainnya yang ribet namanya
Secara simpel, sinkhole itu semacam lubang besar yang muncul di tanah karena nggak ada aliran air di permukaannya. Jadi kalau hujan turun, airnya langsung masuk ke bawah tanah dan bisa bikin tanah jadi kosong di dalam.
Biasanya, sinkhole sering muncul di wilayah karst—yaitu daerah yang di bawah tanahnya ada batu gamping (batugamping) yang gampang larut kena air.
Di Indonesia, daerah seperti ini ada di Wonosari, Wonogiri, Tuban, Gresik, Sulawesi Selatan, Papua, dan Sumatra.
Contoh Kasus: Kuala Lumpur & Korea Selatan
Eko bilang, di bawah Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur juga ada batu gamping, makanya bisa terjadi sinkhole. Hal yang sama kemungkinan terjadi di Korea Selatan.
Selain karena batu gamping, masalah drainase yang jelek juga bisa bikin air hujan meresap ke tempat yang nggak seharusnya. Kalau airnya terus-terusan masuk ke dalam tanah, bisa deh tuh lama-lama ambles.
Baca Juga:Bantai Thailand, Timnas Voli Putra Indonesia Langsung Juara dan Lolos ke Nations Cup!Viral Kiss Cam Coldplay Bikin Geger! Chris Martin Sampai Ingatkan Penonton di Konser Selanjutnya
Bisa Dicegah Gak Sih?
Bisa banget! Kalau udah tahu ada potensi sinkhole di suatu tempat, tanahnya bisa diisi atau diperkuat pakai metode yang disebut grouting atau bahkan bikin fondasi khusus seperti bore pile. Tapi, ya, biayanya mahal dan agak ribet, apalagi kalau di daerah batu gamping.
Sayangnya, sampai sekarang Indonesia belum punya peta khusus yang menunjukkan lokasi-lokasi rawan sinkhole. Yang ada baru peta sebaran batugamping aja, jadi belum bisa dijadikan patokan untuk pengaturan bangunan atau tata ruang kota.
Indonesia Aman Gak?
Kata Eko sih, sejauh ini Indonesia masih cukup aman dari sinkhole besar. Kalaupun ada, biasanya di daerah pedesaan kayak Wonosari dan Imogiri, bukan di kota besar.
Kalau yang pernah kejadian di Tol Cipali atau Tol Bocimi itu, kata dia, bukan sinkhole, tapi lebih ke amblesan tanah biasa—jadi beda ya.
Meskipun aman, Eko tetap menyarankan supaya pemerintah mulai bikin pemetaan dan perkuatan di daerah yang udah ketahuan ada potensi sinkhole-nya, misalnya di Papua yang banyak gua bawah tanahnya.