Diera PHK Masal Saat Ini, Adaloh Pekerjaan Yang Aman dan Tidak Tergeser Teknologi AI

Pekerjaan
Inilah pekerjaan yang akan tetap aman meskipun marak teknologi AI. Foto: Radar Papua/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Adanya dugaan bawa investor seperti VG tidak benar-benar memahami sektor medis, sehingga dugaannya tidak didasarkan pada pengetahuan yang memadai.

Banyak yang percaya bahwa dalam 10 tahun ke depan AI akan rutin digunakan dalam praktik NHS. Sementara yang lainnya berpendapat bahwa dalam 3 tahun, kita bisa melihat banyak algoritma pembelajaran mesin digunakan dalam uji klinis dan disetujui oleh as.

Namun anda perlu mengetahui bahwa robot tidak dapat menggantikan empati. Dunia Teknologi memiliki beragam solusi yang luar biasa, namun sulit bagi salah satu dari solusi tersebut untuk mewujudkan empati.

Baca Juga:May Day 2025: Prabowo Bongkar Langkah Strategis Lindungi Buruh dari PHK dan OutsourcingGoogle, Microsoft, dan Meta Lagi Ramai-Ramain PHK, Ini Faktanya!

Mengapa demikian, tanda tanya tentu saja karena empati adalah tentang membangun kepercayaan, mendengarkan orang lain dengan seksama memperhatikan perasaan dan kebutuhan mereka, serta bersikap pulas ASI dan responsif agar orang lain merasa dipahami.

Tentunya Tidak seorangpun akan mempercayakan keputusan yang mengancam jiwa atau bahkan keputusan untuk mengkonsumsi obat tertentu kepada robot algoritma AI.

Dokter juga memiliki metode kerja yang berubah, artinya para dokter memikirkan banyak pilihan mulai dari makanan, obat-obatan, keracunan pestisida dan juga hal lainnya.

Hal tersebut menunjukkan setiap diagnosa yang dokter berikan memiliki pilihan pengobatan yang berbeda.

Dengan demikian, mustahil adanya algoritma yang dapat membuat diagnosis tersebut meskipun data pengukuran dan analitik merupakan bagian besar dari pekerjaan dokter Namun perannya akan semakin penting di masa yang akan datang.

Adapun teknologi digital yang kompleks sehingga membutuhkan profesional yang kompeten.

Dengan semakin banyaknya solusi kesehatan digital canggih yang tersedia, tentunya akan selalu dibutuhkan tenaga medis profesional yang kompeten dan berkualifikasi baik yang bergerak di bidang robotika maupun AI.

Dengan demikian ahli bedah perlu mempelajari cara mengoperasikannya dan untuk menguasainya dibutuhkan pelatihan, sehingga untuk mengoperasikan suatu teknologi yang canggih maka diperlukan profesional yang tentunya kompeten.

0 Komentar