Perang Meletus di Asia Tenggara!!! Thailand dan Kamboja Saling Gempur di Perbatasan!!!

Situasi perbatasan Thailand Kamboja memanas
Situasi perbatasan Thailand Kamboja memanas Foto : Disway
0 Komentar

RADARCIREBON.TV — Kamis pagi yang biasanya tenang di perbatasan Thailand-Kamboja berubah menjadi ladang peperangan.

Sembilan nyawa sipil melayang, roket menghantam rumah penduduk, dan jet tempur F-16 meraung di langit Asia Tenggara. Dunia kembali menyaksikan babak baru dari konflik lama yang tak kunjung diselesaikan: perseteruan perbatasan antara dua negara bertetangga, Thailand dan Kamboja.

Konflik bermula sekitar pukul 07.35 waktu setempat, saat militer Thailand mengklaim mendeteksi suara pesawat nirawak Kamboja yang melintasi area sensitif di garis depan. Tak lama kemudian, enam tentara Kamboja bersenjata berat disebut berjalan mendekati kawat berduri milik pangkalan Thailand.

Baca Juga:Thailand Siap Diteror Suporter Garuda di Semifinal AFF U-23!Duel Pelatih Baru di Semifinal AFF U-23: Indonesia vs Thailand, Siapa Lebih Taktis?

Peringatan suara telah dikumandangkan. Namun menurut versi Thailand, peluru lebih cepat dari diplomasi. Rentetan tembakan Kamboja disebut membombardir pangkalan mereka.

Balasannya datang lebih dahsyat: militer Thailand mengerahkan enam jet tempur F-16, melepaskan bom dan serangan udara ke titik-titik militer lawan. Salah satu unggahan militer Thailand bahkan menegaskan: “F-16 telah melepaskan tembakan!”

Dalam narasi Thailand, roket-roket Kamboja membabi buta dan mengenai warga sipil, tiga korban luka termasuk seorang anak berusia lima tahun di Surin. Sementara itu, sembilan warga sipil tewas di tiga provinsi berbeda. Sisaket, Surin, dan Ubon Ratchathani, wilayah yang selama ini menjadi saksi bisu konflik lintas dekade, kembali menyimpan duka.

Namun di sisi lain, Kamboja tak tinggal diam. Kementerian Pertahanan Nasional mereka menyebut tindakan Thailand sebagai “agresi brutal dan ilegal”. Pernyataan keras itu menuding bahwa jet Thailand menjatuhkan dua bom di wilayah kedaulatan mereka, sebuah tindakan yang “melanggar Piagam PBB dan prinsip-prinsip hukum internasional”.

“Mereka ingin menduduki tanah kami. Ini bukan hanya konflik senjata, tapi juga serangan terhadap tatanan internasional,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, dengan nada geram.

Mereka juga menyebut militer Kamboja “sepenuhnya siap mempertahankan kedaulatan dengan segala cara”,kalimat yang lebih terdengar seperti ultimatum daripada klarifikasi.

Ketegangan ini meledak hanya sehari setelah Thailand menarik duta besarnya dari Phnom Penh, menyusul insiden ranjau yang melukai seorang prajuritnya. Tak cukup sampai di situ, Bangkok bahkan mengumumkan akan mengusir duta besar Kamboja dari ibu kota mereka. Retorika diplomatik berubah menjadi peluru, dan peluru kini memicu eksodus: warga Thailand dihimbau untuk segera meninggalkan Kamboja.

0 Komentar