Perang Meletus di Asia Tenggara!!! Thailand dan Kamboja Saling Gempur di Perbatasan!!!

Situasi perbatasan Thailand Kamboja memanas
Situasi perbatasan Thailand Kamboja memanas Foto : Disway
0 Komentar

Sejarah pun kembali menggumamkan luka lama. Sejak 1958, dari sengketa Kuil Preah Vihear hingga krisis politik dukungan terhadap eksil Thaksin Shinawatra, konflik dua negara ini kerap muncul dalam pola yang sama: perbatasan, ego nasional, dan luka diplomatik yang belum pernah benar-benar sembuh.

Pada 2003, kemarahan rakyat Kamboja membakar Kedutaan Besar Thailand di Phnom Penh. Thailand membalas dengan Operasi Pochentong, mengevakuasi warga sipil mereka lewat kekuatan militer. Tahun 2008 dan 2011, dentuman artileri mengguncang Kuil Preah Vihear.

Kini, sejarah tampaknya memutar ulang kaset lama dengan suara yang lebih nyaring.

Baca Juga:Thailand Siap Diteror Suporter Garuda di Semifinal AFF U-23!Duel Pelatih Baru di Semifinal AFF U-23: Indonesia vs Thailand, Siapa Lebih Taktis?

Di tengah ambisi kolektif ASEAN untuk menjaga stabilitas kawasan, konflik ini menjadi noda mencolok. Saat negara-negara lain berlomba menarik investasi dan membangun kerja sama ekonomi, dua anggota komunitas regional malah sibuk saling membombardir.

“Ini bukan hanya masalah dua negara, ini masalah kawasan. Stabilitas ASEAN dipertaruhkan,” ujar seorang analis geopolitik asal Singapura, menanggapi eskalasi ini.

Kawasan Asia Tenggara jelas tak kekurangan konflik laten. Tapi ketika sengketa wilayah kembali dibumbui dengan retorika perang dan dentuman bom, dunia perlu bertanya: sampai kapan diplomasi kalah cepat dari roket?

Pertempuran boleh berhenti esok atau lusa. Tapi api nasionalisme, dendam lama, dan ego wilayah yang belum terselesaikan akan terus menyala di bawah abu. Thailand dan Kamboja bukan sekadar dua negara bertetangga, mereka adalah cermin dari bagaimana sejarah, batas, dan kedaulatan bisa berubah menjadi bara jika tak diurus dengan kepala dingin.

Saat ini, peluru lebih nyaring dari pidato. Dan rakyat kecil di perbatasan kembali jadi korban.

0 Komentar