Ekitike sendiri menyambut kepindahannya dengan antusias. “Saya tahu apa yang saya tinggalkan di Frankfurt. Tapi saya juga tahu apa yang saya tuju di Liverpool: sejarah, tekanan, dan peluang untuk mencetak gol di Anfield. Saya siap,” ujarnya singkat.
Kini tinggal menanti, apakah harga Rp1,7 triliun akan sebanding dengan kontribusi nyata. Apakah Ekitike bisa menjadi mesin gol baru Liverpool? Apakah ia mampu menghapus bayang-bayang para legenda yang pernah mengisi lini depan The Reds?
Yang pasti, waktu terus berjalan, tekanan akan datang, dan gol pertama akan menjadi penanda: “Manusia 1,7 triliun” telah tiba.