Gaya permainannya agresif namun kontrol bola tetap terjaga, formasi dominan 4‑2‑3‑1/4‑3‑3 dengan pressing tinggi, transisi cepat, serta jebakan offside yang terkoordinasi rapi—menyulitkan lawan untuk mengembangkan permainan.
Pemain muda seperti Lamine Yamal dan Fermin Lopez turut dipoles agar mampu tampil sebagai generasi pemimpin baru, bukan hanya sekadar suksesor simbolis.
Pemimpin baru Barcelona nantinya diharapkan agar.
- Memiliki karakter pemimpin di dalam dan luar lapangan.
- Menjadi penghubung antara arsitek taktik Flick dan pemain, memastikan instruksi diterapkan dengan jelas.
- Mengemban tanggung jawab kultur klub, menyeimbangkan kepentingan pemain senior dan talenta muda.
Hal Ini menjadi Momen Penting, karena pilihannya bakal menentukan arah kepemimpinan Barcelona untuk 1–2 musim ke depan, terutama saat mereka memasuki fase ganda kompetisi Eropa dan domestik.
Baca Juga:Barcelona Bungkam Vissel Kobe 3-1, Debut Rashford Hanya 32 Menit, Ada Apa? Penggantinya Malah Cetak GolBarcelona Resmi Tuntaskan Bursa Transfer Usai Datangkan Rashford. “Capai Target, Kini Fokus Stabilitas Skuad”
Selain itu, kapten baru diharapkan bisa menjadi stabilizer di ruang ganti yang kini diracik ulang sejak era Xavi digantikan Flick.
Dengan konstelasi kepelatihan yang baru, gaya permainan yang segar, dan budaya klub yang dibangun kembali, penunjukan kapten baru bukan sekadar simbolis—itu adalah bagian dari struktur strategis Flick.
Siapakah yang akan dipilih, produktivitas dan mentalitas Raphinha, atau kebijaksanaan dan visi jangka panjang dari Frenkie de Jong? Keputusan ini akan membawa Barcelona memasuki era baru yang penuh tantangan sekaligus kesempatan emas.