Sementara itu, para pendukung Gabriel Jesus hanya bisa meratapi ironi: pemain yang dulunya dielu-elukan sebagai penyempurna proyek Arteta, kini harus kembali ke Brasil, dengan setengah gaji dibayari klub lamanya.
Beberapa fans bahkan menyindir keputusan ini sebagai bentuk “reformasi berdarah” ala Arteta. Tak peduli berapa lama kamu setia—jika tidak efektif, kamu akan diganti. Dunia sepak bola memang keras, dan Arsenal musim ini memilih jadi algojo ketimbang jadi korban.
Kini, semua mata tertuju pada Gyokeres. Mampukah ia membuktikan bahwa Arsenal tak salah berjudi 73,5 juta euro? Ataukah kisah ini akan berakhir sebagai satu lagi transfer mahal penuh harapan yang meledak di dada para fans?
Baca Juga:Setelah Boyong Gyokeres: Inilah Bidikan Arsenal Selanjutnya dan Strategi Transfer yang Makin Tajam!GILA! Arsenal Menang Dramatis 3-2 Lawan Newcastle di Pramusim! Dua Kali Menang Lawan Tim Kuat!
Satu hal pasti: Gabriel Jesus telah dikorbankan demi era baru. Dan Arsenal telah menunjukkan bahwa dalam proyek besar, tak semua orang dapat tempat duduk.
Selamat datang, Gyokeres. Dan selamat jalan, Gabriel. Jangan lupa tagihan setengah gaji masih kami bayar.