Dominican Dion dan Robi Darwis sebagai distributor peluang juga terlihat stagnan, terutama ketika menghadapi taktik defensif ketat Vietnam yang efektif memblok penetrasi serangan Indonesia.
Vietnam bermain dengan formasi fleksibel—3-4-3 menyerang dan berubah menjadi 5-4-1 defensif saat dibutuhkan—untuk menumpulkan kreativitas Garuda Muda di lini tengah dan sayap.
Di sisi lain, lini belakang Indonesia beberapa kali melakukan kesalahan mendasar di umpan pendek dan distribusi bola. Dominikus Dion, Frengky Missa, Ferarri, dan Ardiansyah — meski tampil solid secara umum — tak mampu mencegah peluang taktis Vietnam, terutama saat bola mati.
Baca Juga:Cerita Kadek Arel Tenangkan Robi Darwis Usai Gagal Penalti: Tugas Saya Sebagai KaptenPelajaran Final AFF U-23 Indonesia vs Vietnam, Soroti Pentingnya Peran Playmaker
Meski kiper Muhammad Ardiansyah meraih rating agak positif (6.5) bahkan mendapatkan penghargaan Penjaga Gawang Terbaik Piala AFF U‑23, pertahanannya tetap bocor oleh satu peluang bola mati yang diselesaikan dengan sempurna oleh Vietnam.
Final ini memperpanjang pendudukan runner-up Indonesia di edisi 2025, kubu Vietnam sukses menjaga dominasinya sebagai juara bertahan untuk ketiga kalinya secara beruntun.
Dan sebaliknya, Indonesia terakhir meraih trofi pada 2019 dan menampilkan tren positif dengan dua final (2023 dan 2025), meski tajam di lapangan belum juga hadir secara konsisten.
Meskipun simbol kemenangan tetap bergeser, final di GBK ini penting sebagai pijakan menuju ajang Kualifikasi Piala Asia U‑23 yang akan digelar beberapa bulan mendatang.
Harus diakui, tekanan sebagai tuan rumah telah membuat keputusan taktis seperti eksperimen Arel menjadi sorotan utama dalam evaluasi tim.
Jadi Eksperimen terhadap Kadek Arel sebagai penyerang justru merusak keseimbangan tim dan menjadi simbol kegagalan taktik risik.
Lemparan jauh dan pola serangan monoton tidak cukup membuyarkan pertahanan kokoh Vietnam.
Baca Juga:Mbeumo “Watkins Adalah Striker Lengkap” Waket Pertajam Sinyal MU Rekrut Ollie Watkins!Cyber Led Arsenal! Gyokeres Pecahkan Rekor Penjualan Jersey & Catatan Bersinar Sejak Debut
Minimnya kreativitas lini tengah akibat absennya Arkhan Fikri sejak menit awal membuat nuansa menyerang tak berkembang.
Kesalahan teknis di belakang sedikit memberi peluang kepada Vietnam memanfaatkan bola mati.
Indonesia harus segera berbenah menyambut kualifikasi Piala Asia U‑23, termasuk evaluasi formasi, pemain inti, dan pola serangan lebih variatif.
Indonesia U‑23 mungkin kehilangan gelar di final, tapi pengalaman ini menjadi pelajaran penting jelang tantangan yang lebih besar.
