RADARCIREBON.TV- Di balik euforia final Piala AFF U-23 2025 yang sayangnya tidak berpihak kepada Timnas Indonesia, terpancar perjalanan heroik dari sosok gelandang muda berbakat, Arkhan Fikri.
Ia menunjukkan tekad juara luar biasa dengan memaksa tampil meski lututnya belum pulih 100 persen—sebuah pengorbanan yang mencerminkan dedikasi tinggi untuk tim.
Lutut Cedera, Tapi Hati Tak Pernah Padam
Arkhan Fikri mengalami cedera lutut dalam laga Grup A melawan Filipina, meski pertandingan berakhir kemenangan 1‑0 untuk Indonesia.
Baca Juga:Arkhan Fikri Akhirnya Masuk di Menit 81 Harapan Masih Ada!! Vietnam U-23 Vs Indonesia U-23 Skema Tidak Jalan, Timnas U-23 Terjebak Pola Long Ball di Final
Cedera tersebut membuatnya absen di laga terakhir grup dan semifinal melawan Thailand. Namun di laga final melawan Vietnam, Arkhan siap menutup kisah turnamennya dengan langkah penuh keberanian.
“Saya juga tadi belum maksimal karena lutut saya baru sembuh dan belum 100 % juga. Tapi saya bilang ke pelatih saya mau main buat bantu tim,” ujarnya sesudah pertandingan.
Ia bahkan mempersiapkan diri dengan latihan mandiri agar bisa dimainkan—sebuah sinyal kuat tentang tekad dan profesionalismenya.
Arkhan tidak masuk sebagai starter. Ia baru diturunkan pada menit ke-80, menggantikan Dominikus Dion—meski hanya bermain sekejap, kehadirannya membawa aura tambahan di lini tengah.
“Kalau jadi starter sih nggak ada. Saya mau, ya kondisi kaki saja gimana. Karena sanggupnya memang ya cuma beberapa menit saja,” tuturnya jujur.
Emosi Arkhan sempat terguncang. Ia menyebut secara jujur bahwa dirinya cukup stres dan frustrasi dengan cederanya yang belum pulih total.
Ia pernah menjalani MRI hingga tiga kali demi memastikan kondisi lututnya. Rasa kecewa bertambah tajam ketika skuad Garuda Muda tak berhasil juara.
Baca Juga:Erick Thohir Akui Kegagalan Timnas U‑23: “Ini Bukan Skuad Terbaik & Kami Tak Bisa Beralasan!“Vanenburg Ungkap Wasit “Kehilangan Kendali” Puncak Drama Final, Pelatih Kiper Indonesia Dihujani Kartu Merah!
Ketidakhadiran Arkhan seolah membuat lini tengah Timnas Indonesia U-23 kehilangan ritme. Struktur permainan yang dibangun sejak Grup A tak sepenuhnya berjalan mulus akibat absennya sang figur penting.
Mantan semifinalis AFF U-23 2023 itu tetap diandalkan oleh pelatih Gerald Vanenburg sebagai ujung tombak kreativitas di lapangan tengah.
Arkhan melakukan penguatan diri secara intensif, mengambil latihan tambahan agar tetap fit. Ia mengaku sangat ingin membantu tim juara.