“Saya latihan mandiri, saya penguatan buat bantu tim. Saya mau kali buat bantu tim jadi juara.” Ucapan ini menunjukkan komitmennya bukan sekadar untuk tampil, tapi untuk menjadi bagian dari cerita kemenangan tim.
Indonesia tak berhasil memanfaatkan keuntungan bermain di Gelora Bung Karno—final berakhir dengan skor tipis 0‑1 dari Vietnam.
Gol kemenangan datang via Nguyen Cong Phuong menit ke-36. Garuda Muda mencoba menekan dengan penguasaan bola hingga 68% dan akurasi umpan 86%—dengan akurasi umpan mencapai 86% berbanding 78% Vietnam—namun tetap belum cukup untuk mencetak gol balasan.
Baca Juga:Arkhan Fikri Akhirnya Masuk di Menit 81 Harapan Masih Ada!! Vietnam U-23 Vs Indonesia U-23 Skema Tidak Jalan, Timnas U-23 Terjebak Pola Long Ball di Final
Arkhan hanya menjadi bagian dari momentum akhir pertandingan. Namun kehadiran singkatnya punya nilai simbolik kuat, bahwa saat skuad butuh tambahan tenaga mental, ia siap tampil. Itu menggambarkan galaxy tekad dari generasi baru timnas Indonesia.
Intisari Kisah Arkhan Fikri di Liga Aff U-23
- Cedera Lutut cedera sejak lawan Filipina → absensi semifinal.
- Semangat Tetap ingin bermain meski belum 100% pulih, meminta izin tampil.
- Kontribusi Baru main di menit akhir, tapi hadir sebagai simbol tekad juang.
- Efek Cedera Absennya memengaruhi ritme tim di lini tengah.
- Emosi Stres dan frustrasi karena tidak bisa perform maksimal.
- Harapan Arkhan berharap tidak cedera lagi dan pulih cepat untuk Arema FC.
Arkhan Fikri bukan hanya jadi figur teknis di lapangan—keputusan berani tampil dalam kondisi belum prima mengisyaratkan karakter juara. Ia membuktikan bahwa meski cedera melanda, keinginan membantu tim juara tak pernah padam.
Meskipun hasil akhir tidak berpihak kepada Indonesia, kisah Arkhan menjadi pelajaran penting bagi dunia sepak bola: keberanian bertarung bukan sekadar soal performa, tapi soal loyalitas, tekad, dan cinta terhadap tim.
Prestasi runner-up AFF U-23 bukan akhir dari perjalanan, melainkan titik awal dari peningkatan mental dan profesionalisme seorang pemain muda berbakat.