Vanenburg Ungkap Wasit “Kehilangan Kendali” Puncak Drama Final, Pelatih Kiper Indonesia Dihujani Kartu Merah!

Timnas Indonesia
Pelatih Gerald Vanenburg kemudian bereaksi keras, menyebut insiden itu sebagai bentuk “wasit kehilangan kendali“. Foto: Ig geraldvanenburgofficial/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Sebelum babak final, Vanenburg melakukan eksperimen taktik dengan memajukan kapten Kadek Arel dari bek tengah menjadi tandem penyerang Jens Raven. Langkah itu berhasil saat melawan Thailand di semifinal dengan dukungan Ferarri.

Namun kali ini gagal total. Kadek terlihat kesulitan beradaptasi di lini depan dan tak bisa membuka ruang seperti yang diharapkan. Kombinasi kerja sama dengan Raven tak berjalan efektif karena suplai bola terbatas dan adaptasi posisi terlalu mentah.

Hasilnya, lini serang Indonesia tak mampu menggoyang pertahanan rapat Vietnam, dan eksperimen formasi itu justru memakan korban produktivitas ofensif.

Baca Juga:Panggung Emosi di GBK: ‘The Time Has Come’ Membakar Semangat Garuda Muda Menuju Gelar U-23Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Timnas U-23 di Final Piala AFF U-23 2025

Menanggapi kekalahan ini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penilaian terbuka. Meskipun kabar soal pemecatan Vanenburg beredar, Thohir menekankan bahwa keputusan akan diambil dengan kepala dingin, berdasarkan evaluasi menyeluruh.

Tidak ada keputusan resmi soal status Vanenburg pasca turnamen ini. Vanenburg sendiri menyatakan tetap ingin melanjutkan pekerjaan dengan skuad hingga kualifikasi Piala Asia U‑23 (September 2025) dan SEA Games Desember nanti.

Ia menegaskan akan fokus memperbaiki penyelesaian akhir dan membenahi transisi taktik demi hasil lebih maksimal.

Jadi Final Piala AFF U‑23 2025 berakhir menyakitkan, drama kartu merah, protes taktis, dan kegagalan skuad muda merebut gelar di kandang sendiri.

Vanenburg merasa upaya timnya sudah maksimal, namun taktik eksperimental dan keputusan wasit memecah momentum.

Insiden kartu merah asisten pelatih menjadi simbol lemahnya kendali pengadil saat laga memanas.

Kini, pelajaran penting tersisa, perlunya penyelesaian akhir yang tajam, taktik lebih matang, dan kedisiplinan emosional agar insiden seperti babak akhir ini tak terulang.

Baca Juga:Mauro Zijlstra Mencuri Perhatian, Cetak 6 Gol untuk Volendam, Calon Striker Masa Depan Timnas Indonesia?Real Madrid Intai Bintang Muda Arsenal Berusia 15 Tahun: Operasi Diam Los Blancos untuk Masa Depan

Timnas Indonesia U‑23 masih menyisakan perjuangan besar di turnamen berikutnya — dan publik menanti respons Vanenburg dengan penuh harapan.

0 Komentar