Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon naik pitam saat melakukan pemetaan tenaga pendidik. Ronianto marah karena ada guru yang pindah tempat mengajar tanpa izin dan SK.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto, naik pitam setelah mengetahui ada guru yang melakukan perpindahan tanpa izin dari Dinas Pendidikan saat melakukan pemetaan tenaga pendidik bersama seluruh Kepala SMP. Ronianto menilai tindakan indisipliner guru yang pindah tanpa izin tidak bisa ditoleransi karena bisa merusak sistem penataan tenaga pendidik di sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon.
Pemetaan guru dinilai penting dilakukan untuk memberikan kesejahteraan bagi tenaga pendidik, terutama yang sudah memiliki sertifikasi namun jam mengajar masih belum linier. Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon berkomitmen untuk memberikan hak serta kewajiban bagi tenaga pendidik agar bisa terpenuhi dengan baik, di antaranya dengan memetakan guru di sekolah.
Baca Juga:Operasi Gabungan Dongkrak Potensi Pembayaran Pajak Kendaraan – VideoPembuat Layang Layang Kewalahan – Video
Temuan adanya guru yang melakukan perpindahan tanpa izin diketahui langsung oleh Ronianto dan secara tegas langsung melakukan pembatalan. Bahkan, Ronianto juga mengancam akan memberhentikan gaji guru jika bersikap arogan dan indisipliner. Pasalnya, pemetaan guru ini juga menjadi upaya Dinas Pendidikan untuk mengatasi persoalan sekolah yang mengalami kekurangan guru.
Sementara itu, proses perpindahan guru harus memenuhi prosedur melalui SK perpindahan dan surat tugas yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Ronianto menekankan bahwa guru tidak bisa melakukan pemetaan dan pindah atas kemauan sendiri tanpa ada dasar yang jelas.
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon secara detail akan mendata seluruh tenaga pendidik, di antaranya untuk pemerataan guru karena saat ini ada sekolah yang kelebihan dan kekurangan tenaga pendidik.