Capello menegaskan bahwa Ronaldo Nazario memang berada di dekat level itu, namun Cristiano Ronaldo, menurutnya, lebih sebagai juara yang hasilnya bisa diprediksi, gol, kemenangan, piala — tetapi bukan ikon inovasi teknis.
Capello memiliki pengalaman panjang sebagai pemain dan pelatih di level tertinggi, mulai dari AC Milan, Juventus, hingga Real Madrid.
Ia pernah menghadapi atau melatih banyak nama besar: Pelé (saat ia bermain), Maradona (saksikan performanya di Serie A), dan Messi. Pengamatannya langsung atas performa mereka dalam sesi pelatihan dan pertandingan menjadikannya sumber yang kredibel untuk perbandingan pemain terbesar.
Bagaimana Reaksi Publik?
Baca Juga:Kena Skorsing, Messi Absen Lawan Cincinnati! Inter Miami Siap Tancap Gas Lagi!Wajib Tahu!! Resmi! C Ronaldo Jadi Atlit Dengan Bayaran Tertinggi di Plenet Bumi
Pendapat Capello ini menambah panasnya perdebatan klasik antara Messi dan Ronaldo sebagai GOAT (Greatest of All Time).
Beberapa pengamat dan legenda lain mungkin mendukung Ronaldo — contohnya Roy Keane yang pernah menyatakan Ronaldo adalah yang terbaik — namun pernyataan Capello memperkuat sudut pandang bahwa kualitas kemahiran individual (jenius) lebih berharga daripada konsistensi statistik semata.
Jadi Fabio Capello secara tegas memilih Pele, Diego Maradona, dan Lionel Messi sebagai tiga pemain terbaik dunia sepanjang masa — dan secara eksplisit mengecualikan Cristiano Ronaldo dari posisi tersebut.
Ia menilai ketiganya sebagai “jenius sepak bola”, yang bermain di luar batas nalar normal dan menghasilkan momen yang sulit ditiru.
Sementara Ronaldo, meski sangat produktif dan sukses, menurut Capello kurang unsur imajinatif dan kreatif yang membuat seorang pemain menjadi legenda dalam arti penuh.