RADARCIREBON.TV- Pada 31 Juli – 1 Agustus 2025, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan kabar gembira “Surat permohonan naturalisasi Mauro Zijlstra dan tiga pemain timnas putri telah ditandatangani Presiden RI Prabowo Subianto”.
Keempat berkas kini sudah berada di meja DPR RI untuk tahap legislatif berikutnya, namun prosesnya tertunda karena DPR sedang reses.
Erick menyatakan bahwa setelah masa reses usai, pada Agustus, DPR akan mulai membahas berkas tersebut.
Baca Juga:Naturalisasi Jalan Terus, Mauro Zijlstra dan Dua Pemain Lain Dapat Persetujuan PresidenSiapa Pemain Keturunan Yang Siap Dinaturalisasi Agustus 2025 Nanti
Siapa Saja Kandidatnya
Diantara pemain yang diajukan, terdapat satu pemain putra yakni Mauro Zijlstra—striker muda berdarah Indonesia-Belanda.
Sementara itu, tiga nama pemain timnas putri juga diajukan, Isabel Kopp, Isabelle Nottet, dan Pauline van de Pol.
Profil Mauro Zijlstra, Striker Masa Depan Timnas
Mauro lahir pada 9 November 2004 di Zaandam, Belanda, dan bisa mewakili Indonesia melalui garis keturunan neneknya dari Bandung.
Musim lalu, Zijlstra menunjukkan performa luar biasa di tim muda FC Volendam dengan torehan 17 gol dan 4 assist dalam 21 penampilan.
Berkat performa itu, ia dipromosikan ke skuad senior dan sudah melakoni 7 pertandingan, termasuk 6 laga di Eerste Divisie dan debut di Piala Belanda (KNVB Beker).
Untuk musim 2025/26, ia siap berlaga di Eredivisie, liga top Belanda, memberikan pengalaman kompetitif yang krusial dalam membentuk mental pemain elite.
Erick menegaskan bahwa program naturalisasi ini adalah bagian dari strategi regenerasi skuad Timnas, terutama sektor penyerang.
Baca Juga:Hendri Susilo, Benteng Lokal di BRI Super League 2025/2026Berakhirnya Era Vanenburg! Bursa Calon Pelatih Timnas U‑23, Indra Sjafri Kian Menguat
Striker utama tim senior, Ole Romeny, tengah dalam proses pemulihan cedera, sehingga kebutuhan akan sosok baru menjadi mendesak. Zijlstra digadang menjadi solusi jangka panjang.
Target awalnya adalah untuk memperkuat Timnas U‑23 di Kualifikasi Piala Asia U‑23 2026 di Sidoarjo pada September 2025, sebelum kemudian dipertimbangkan ke skuad senior jika performanya memenuhi standar PSSI.
Meski sudah ada tanda tangan Presiden, Erick menjelaskan bahwa semua administrasi harus “hitam di atas putih”.
PSSI akan tetap mematuhi regulasi FIFA dan menunggu persetujuan DPR, guna memastikan pemain dan keluarganya benar-benar siap membela Merah Putih secara resmi.
Erick menjanjikan transparansi dan akan segera mengumumkan dua calon pemain keturunan lain yang direncanakan ikut proses naturalisasi pada Oktober 2025, setelah dokumen mereka lengkap secara legal.