Yamal memang tidak hanya bicara—ia membuktikan performanya di atas lapangan dengan stat yang mencolok, 18 gol dan 25 assist dalam 55 penampilan, termasuk hat‑trick domestik untuk Barcelona yang menghadirkan treble LaLiga, Copa del Rey, dan Supercopa de España musim ini.
Dalam semifinal Nations League menghadapi Prancis, ia membantu gol pembuka Nico Williams dan kemudian menyumbang dua gol pribadi yang memicu kemenangan dramatis. Pelatih De la Fuente memuji bahwa Yamal pantas jadi Ballon d’Or tahun ini.
Yamal juga menegaskan bahwa penghargaan terbaik adalah berbicara lewat performa, bukan sekadar ucapan—hal ini mewakili sikap dewasa yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Baca Juga:Resmi Kontrak Bersama AC Milan, Ini Deretan Prestasi Luka Modrić, Raih Balon d'Or, Masih Bersinar di Umur 39Dari Anak Lorong ke Raja Lapangan: Kisah Lamine Yamal, Bintang yang Dulu Menatap Langit
Calon Finalis Ballon d’Or 2025, Waktu Penting Menjelang Pengumuman Nominasi.
Penghargaan Ballon d’Or 2025 mencakup performa dari 1 Agustus 2024 hingga 31 Juli 2025, dan nominasinya akan diumumkan pada Agustus 2025, dengan seremoni digelar 22 September di Paris.
Meskipun analis awal lebih memfavoritkan Ousmane Dembele atau Mohamed Salah, Yamal mencuri perhatian lewat performa konsisten dan peran besar dalam treble Barcelona, serta keberhasilan Spanyol merebut Nations League.
Restu dari Gavi dan Raphinha bukan hanya sekadar pujian—ia mencerminkan respek terhadap performa Yamal yang matang. Ditambah suara pelatih dan bukti kontributif di lapangan, Yamal bukan lagi talenta potensial, melainkan figur yang nyata mengarah ke Ballon d’Or.
Jika musim 2025/26 membawa trofi lain atau performa lebih hebat, bukan hal yang mengejutkan bila Lamine Yamal menjadi pemenang Ballon d’Or termuda dalam sejarah. Dukungan internal kuat, rekam jejak spektakuler, dan momentum saat ini membuatnya layak disebut “kandidat serius” — dan bukan sekadar mimpi semata.
Dengan dukungan satu suara dari Gavi, dorongan kompetitif dari Raphinha, dan kepercayaan penuh dari pelatih nasional, Lamine Yamal telah menulis bab awal dari perjalanan menuju prestasi individu terbesar di sepak bola.