Sepanjang kariernya di Tottenham, Son mencetak lebih dari 150 gol dan ratusan assist, menjadi pencetak gol terbanyak klub di era pasca-Harry Kane. Ia juga dikenal sebagai pemain paling konsisten, rendah hati, dan menjadi simbol keterwakilan Asia di liga paling kompetitif di dunia.
“Terima kasih, Tottenham. Kalian adalah keluarga saya,” ucap Son dalam pidato singkat usai laga sambil menahan tangis. Momen itu pun disambut standing ovation dari seluruh stadion, termasuk fans Newcastle, yang menunjukkan respek besar kepada pemain yang telah mengharumkan nama Asia di panggung sepakbola global.
Sementara itu, dari kubu Newcastle, Alexander Isak absen dari skuad. Striker Swedia itu tengah menjalani latihan terpisah di Inggris di tengah spekulasi kepergiannya. Ketertarikan serius dari Liverpool dikabarkan membuat sang pemain mempertimbangkan masa depannya, dan Newcastle kini mulai bersiap menghadapi hidup tanpa ujung tombak andalannya tersebut.
Baca Juga:Hasil Akhir Newcastle Vs Tottenham Di Laga Uji Coba 3 Agustus 2025Son Heung-min Resmi Hijrah ke MLS, Maarten Paes Siap Tantang Hadapi Rival Baru
Dengan hasil imbang ini, kedua tim tetap memiliki banyak pekerjaan rumah jelang musim baru Premier League 2025/2026. Namun, di atas semua itu, laga di Seoul akan dikenang bukan karena skor, melainkan karena momen perpisahan yang mengharukan dari salah satu ikon terbesar dalam sejarah Tottenham Hotspur: Son Heung-min.