RADARCIREBON.TV — Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Marcus Rashford resmi mencatatkan namanya di papan skor dalam balutan seragam Barcelona.
Momen itu terjadi dalam kemenangan luar biasa 5-0 atas Daegu FC di laga pra-musim yang digelar di Daegu Stadium, Korea Selatan. Gol ini tak hanya menandai lahirnya kembali insting predator Rashford, tapi juga menjawab semua keraguan yang sempat mengiringi kepindahannya dari Manchester United ke Catalunya.
Barcelona tampil menggila sepanjang laga. Mereka menguasai jalannya pertandingan dari awal hingga akhir, membuat Daegu FC seperti sekadar menjadi “penonton” di stadion mereka sendiri.
Baca Juga:Daegu Dibuat Mainan! Barcelona Masih Perkasa! Skor Sementara 0-3! Kiper Barcelona Nganggur!Bukan Debut Rashford, Bocah La Masia Pedro Fernández Sarmiento yang Curi Panggung Rashford!!
Dominasi Blaugrana begitu mutlak penguasaan bola tembus 74 persen, tembakan ke gawang 16 kali dari total 29 percobaan, dan akurasi umpan nyaris sempurna di angka 91 persen. Sebaliknya, Daegu bahkan tak mampu menorehkan satu pun tembakan on target. Secara statistik, ini bukan sekadar kemenangan, ini adalah demonstrasi kekuatan.
Pesta gol Barcelona dibuka oleh Gavi, pemain muda yang tampil bak maestro lapangan tengah. Gavi mencetak dua gol, di menit 21 dan 45+2, melalui aksi penuh determinasi dan teknik tinggi. Ia mengendalikan tempo permainan, mengatur irama serangan, dan menyisir ruang-ruang sempit dengan cerdas. Dua golnya menjadi bukti bahwa Gavi bukan lagi sekadar prospek, melainkan kini jantung permainan Barcelona.
Robert Lewandowski menambahkan satu gol di menit ke-27. Di babak kedua, giliran T. Fernandez ikut mencatatkan namanya di papan skor dimenit 54 melalui skema serangan cepat yang membuat lini belakang Daegu kocar-kacir.
Namun sorotan utama tak terbantahkan milik Marcus Rashford. Masuk di awal babak kedua menggantikan Lewandowski, Rashford langsung menunjukkan kelaparan dan energi baru. Menit ke-65, ia memanfaatkan celah kecil dipertahanan Daegu untuk menyambar umpan terukur dari Eric Garcia.
Sebuah penyelesaian klinis, dan bola meluncur tanpa bisa dijangkau kiper. Gol ini seolah jadi pelampiasan dari semua tekanan, kritik, dan bayang-bayang masa lalunya di Manchester United.
Gol itu juga terasa begitu simbolik. Di United, Rashford tak lagi jadi pilihan utama pelatih Ruben Amorim. Perannya memudar, kontribusinya dipertanyakan, dan masa depannya digantung. Namun di Barcelona, ia disambut sebagai potensi besar yang sedang menunggu untuk meledak. Dan malam ini, ledakan itu terjadi.