RADARCIREBON.TV – Jika leg pertama Liverpool vs Athletic Bilbao seperti latihan bersama anak akademi, maka leg kedua adalah deklarasi tegas dari pelatih baru: Arne Slot tak datang ke Anfield untuk santai-santai minum teh dan mengenang era Klopp.
Ia datang untuk merombak, mengguncang, dan kalau perlu menendang siapa pun yang tak cocok dengan skemanya keluar dari skuad.
Dalam pertandingan yang digelar di Anfield ini, Slot langsung menurunkan amunisi terbaiknya. Bukan sekadar uji coba, ini semacam gladi resik menyambut musim baru. Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, hingga Hugo Ekitike, tiga wajah baru yang langsung dilempar ke panggung. Di belakang, Konaté tetap dipercaya meski tengah dirayu Real Madrid. Di tengah, Wataru Endo masih dipercaya sebagai “samurai tua” pelindung lini belakang.
Baca Juga:Ngeri! Liverpool Cincang Bilbao 4-1, Anak 16 Tahun Belum Punya SIM Tapi kut Nyekor!!FINALLY! Premier League 2025/26 Dimulai, Liverpool Target Back-to-Back Champion
Dan jangan lupa, M Salah masih di sana, senyum tipis dan tetap tajam. Di sekitarnya, ada Dominik Szoboszlai yang main seperti jenderal muda, dan Cody Gakpo yang rajin menyisir dari sisi kiri, meski kadang bola dan kakinya seperti LDR.
Slot memang pelatih baru, tapi niatnya sudah terlihat dari line up: dia tidak mau hanya menjadi penjaga warisan Klopp. Ia ingin menciptakan Liverpool versinya sendiri, dengan taktik yang lebih cair, build-up lebih sabar, tapi tetap intens menekan seperti tagihan akhir bulan.
Dari kubu Bilbao, hadir Nico Williams. Pemain yang bikin Barcelona baper karena menolak pinangan mereka. Padahal Blaugrana sudah siap menyambut dengan segala drama: presentasi jersey, pemotretan, hingga puisi sambutan di Twitter. Tapi Nico malah memperpanjang kontrak. Sakit? Tentu. Sampai fans Barca meracau, bilang Rashford lebih bagus dari Nico. Padahal Rashford sendiri masih sibuk mencari versi terbaik dirinya.
Dan boom! Gol pertama Liverpool terjadi di menit ke-14. Prosesnya bak tutorial menyerang versi Arne Slot: dimulai dari Salah yang turun ke tengah, mengirim bola ke Gravenberch, lalu diteruskan ke Szoboszlai. Di saat yang sama, Salah tak diam, ia lari menusuk tanpa bola, membuka ruang.