RADARCIREBON.TV – Marcus Rashford, sang anak emas Inggris, dulunya adalah murid paling tekun di kelas “Cristiano Ronaldo Adalah Segalanya”.
Ia menghafal gerakan, meniru selebrasi, bahkan tampaknya punya daftar belanja pribadi berisi semua produk endorse sang CR7. Tidak berlebihan bila dikatakan, Rashford menjadikan Ronaldo sebagai idola.
Semua itu bukan sekadar asumsi. Dalam banyak wawancara, podcast, video YouTube, Rashford dengan penuh kekaguman menyebut Ronaldo sebagai sumber inspirasinya.
Baca Juga:Barcelona Libas Daegu FC 5-0, Yamal Bersinar, Rashford Cetak Gol DebutPecah Telur! Rashford Buka Rekening Gol, Barcelona Hancurkan Daegu Tanpa Ampun!
Ia bahkan pernah secara terang-terangan meminta kaos bertanda tangan Ronaldo, dan mengoleksi sepatunya. “Aku ingin seperti Ronaldo,” katanya suatu ketika, diiringi pandangan mata berbinar layaknya bocah yang baru melihat superhero kesayangannya keluar dari komik.
Tapi, dunia sepakbola memang tidak pernah kehabisan kejutan. Setelah transfernya ke FC Barcelona, klub yang dalam sejarah panjang sepakbola modern dikenal sebagai rival abadi Real Madrid tempat Ronaldo mengukir legenda, Rashford tampaknya mulai menjalani detoks Ronaldo.
Dalam sebuah sesi wawancara dengan media Spanyol, seorang jurnalis bertanya dengan santai, “Siapa pemain yang paling menginspirasi kariermu?” Dan di sinilah Marcus Rashford membuat dunia mendadak senyap. “Wayne Rooney,” jawabnya, tanpa ragu, tanpa berkedip, dan tanpa sedikit pun menyebut nama Ronaldo.
Wayne Rooney? Bukan berarti legenda Inggris itu tak layak dijadikan panutan, tetapi… kita semua tahu, Rashford dulunya menyebut Ronaldo lebih sering daripada ia menyebut nama sendiri. Bahkan, banyak fans United yang bisa mengutip kata-kata Rashford soal Ronaldo dengan lebih fasih daripada kutipan Shakespeare.
Muncul pertanyaan besar: Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Rashford kini sedang melakukan rebranding untuk menyesuaikan diri dengan kultur Barcelona, tempat nama Ronaldo bisa memancing cemoohan dan Messi dianggap lebih dari sekadar manusia? Atau mungkinkah ini strategi PR agar dia tak kehilangan tempat di ruang ganti Camp Nou, yang dindingnya nyaris memantulkan kata “Messi” setiap lima menit?
Atau, mari kita bersikap lebih sarkastik, barangkali Rashford sedang mengalami krisis identitas sepakbola. Seperti seseorang yang baru putus dari hubungan lama, lalu berpura-pura lupa pernah jatuh cinta.