Laga Emosional! Harry Kane Siap Robek Kenangan Manis Bersama Tottenham Dilaga Totenham Vs Bayern Munchen!

Harry Kane legenda Tottenham
Sebelum bermain di Bayern Munchen, Harry Kane adalah legenda Tottenham. Foto: harrykane IG
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Ada kalanya, pertandingan pra-musim bukan sekadar uji coba kebugaran. Ada kalanya, ia berubah jadi drama emosional penuh haru biru yang manis.

Seperti yang akan terjadi di Allianz Arena saat Bayern Munich menjamu Tottenham Hotspur. Sebuah laga yang akan terasa sangat personal bagi seorang pria bernama Harry Kane.

Ya, Harry Edward Kane. Anak London yang dibesarkan dengan seragam putih Tottenham, kini berdiri di sisi lain lapangan,

Baca Juga:Prediksi Bayern Munchen vs Tottenham: Siapa Lebih Siap Jelang Piala Super? Lihat Line Up & Skor Akhirnya!Bintang Eks Fulham Ini Dipuji Harry Kane, MU Langsung Gercep Tapi Banyak Pesaing!

Berseragam merah, dengan logo Bavaria di dada. Dan jika takdir bersedia bercanda lebih dalam, maka malam itu bisa jadi malam saat Kane menjebol gawang mantan rumahnya sendiri.

Lucu memang. Dulu, Kane adalah Tottenham. Bukan hanya bagian dari Tottenham, tapi jantungnya. Ia bukan hanya pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub, tapi simbol kesetiaan yang dipelihara lebih lama dari akal sehat.

Bertahun-tahun ia menolak bujuk rayu dari klub-klub besar, demi satu hal yang Tottenham tak pernah bisa berikan: trofi.

Dan ketika kesetiaan sudah tidak dibayar dengan prestasi, bahkan cinta pun bisa lelah. Maka Kane pamit. Dengan elegan, tanpa drama, tanpa sumpah serapah. Ia angkat kaki ke Munich, tempat di mana pemain besar biasanya memetik medali, bukan hanya standing ovation tanpa piala.

Kini, ia akan kembali berjumpa dengan Tottenham. Bukan sebagai tamu yang pulang ke rumah, tapi sebagai algojo yang siap merobek kain nostalgia. Ironis? Mungkin. Tapi juga pantas.

Tottenham sendiri datang ke Allianz bukan dengan keyakinan, tapi lebih mirip pengingat: “Kita pernah punya dia.” Klub London Utara itu belum benar-benar sembuh dari perpisahan mereka. Musim lalu tanpa Kane adalah musim penuh kebingungan. Richarlison tak pernah benar-benar jadi pengganti. Son mencoba, tapi terlalu sibuk menjadi kapten yang harus menyemangati tim yang bahkan tak percaya pada diri sendiri.

Dan malam itu, semua luka itu akan terbuka kembali. Sebab Kane tak pernah pindah karena benci. Ia pergi karena Tottenham terlalu mencintai status quo.

Baca Juga:Rashford Lupa Ronaldo? Di Barcelona, Ia Mendadak Cinta Rooney!Dro, Anak Ajaib Blasteran Filipina-Spanyol yang Bikin La Masia Terpesona dan Flick Tak Bisa Berkedip

Vincent Kompany mungkin sedang membangun ulang Bayern dengan gaya baru. Tapi satu hal yang tetap klasik adalah Harry Kane mencetak gol. Dan jika ia benar-benar melakukannya ke gawang Spurs? Akan ada sejumput senyum, tapi juga luka yang menyesak.

0 Komentar