RADARCIREBON.TV – Pertandingan legendaris antara Chelsea dan AC Milan malam ini bukan sekadar pertandingan pramusim biasa. Riwayat pertemuan antara kedua klub, serta penampilan terbaru, memberikan konteks penting yang dapat memengaruhi suasana pertandingan. Pertarungan ini akan menjadi momen pembuktian, di mana sejarah bertemu dengan keadaan terkini.
Dalam catatan pertemuan sepanjang waktu, Chelsea memiliki keunggulan yang jelas atas AC Milan. The Blues telah mencatat empat kemenangan sementara AC Milan hanya satu kemenangan, tanpa adanya hasil imbang. Keunggulan ini paling terlihat pada pertemuan kompetitif terakhir mereka di fase grup Liga Champions 2022.
Chelsea meraih kemenangan dengan skor 3-0 di markas sendiri dan kembali menang 2-0 saat bertandang ke San Siro. Satu-satunya kemenangan yang dicatat Milan atas Chelsea terjadi di laga persahabatan tahun 2012.
Baca Juga:Inilah Pemain Andalan Chelsea Vs AC Milan, Siapa Lebih Tajam? Analisis Daya SerangDUEL RAKSASA! Chelsea vs AC Milan: Siapa Raja Eropa Malam Ini?
Catatan pertemuan yang jelas menguntungkan Chelsea ini memberikan mereka keuntungan psikologis yang besar. Dalam olahraga, riwayat pertemuan sering menciptakan narasi mental: satu tim merasa percaya diri karena sering menang, sedangkan tim lain mungkin merasakan adanya “kutukan” atau kesulitan dalam menghadapi lawan tertentu.
Ini menunjukkan bahwa Chelsea mempunyai cara untuk mengalahkan Milan, yang bisa menjadi dorongan kepercayaan diri bagi para pemain dan staf pelatih mereka saat menghadapi pertandingan ini.
Momentum merupakan aspek penting yang membedakan kedua tim. Chelsea menunjukkan momentum yang kuat setelah menjalani musim 2024/2025 yang berhasil. Mereka berhasil mendapatkan tiket langsung ke Liga Champions dan menjadi juara Liga Konferensi Eropa.
Kemenangan dalam turnamen besar ini menunjukkan bahwa Chelsea berada dalam performa terbaik dan memiliki mentalitas pemenang yang sudah teruji. Hasil pramusim mereka juga sangat menggembirakan, termasuk kemenangan meyakinkan 2-0 melawan Leverkusen dan 3-0 atas Paris Saint-Germain (PSG), yang semakin menambah kepercayaan diri tim.
Di sisi lain, AC Milan memiliki performa yang lebih tidak konsisten. Meskipun mereka menghimpun beberapa kemenangan besar dalam pramusim, seperti kemenangan telak 9-0 atas Perth Glory dan 4-2 atas Liverpool, mereka juga mengalami hasil yang kurang stabil.
Kekalahan dari Arsenal (0-1) dan hasil imbang 1-1 melawan Leeds United selama pramusim menunjukkan bahwa mereka masih berusaha menemukan permainan terbaik. Ketidakstabilan ini juga terlihat pada akhir musim Serie A, di mana mereka mendapatkan hasil yang bervariasi.