Kisah heroik Ibu Olly Sastra pada Agustus 1945 menjadi bagian penting sejarah kemerdekaan di Cirebon. Dengan keberanian luar biasa, ia menurunkan bendera Jepang dan mengibarkan Merah Putih di Gedung Djawa Hookoo Kai, meski harus mengalami penganiayaan dari tentara Jepang.
Bendera Merah Putih yang kini berusia 80 tahun disimpan rapi oleh keluarga besar Ibu Olly Sastra. Bendera ini menjadi saksi perjuangan di awal kemerdekaan, tepatnya Agustus 1945. Ibu Olly menjahit dan mengibarkan bendera di Gedung Djawa Hookoo Kai, Jalan Pekalipan Nomor 106, Cirebon, yang saat itu menjadi markas tentara Jepang.
Sebelum bendera Indonesia berkibar, Ibu Olly terlebih dahulu menurunkan bendera Jepang. Aksinya memicu amarah tentara Jepang yang kemudian memukul, menjambak, dan menendangnya. Beruntung, sejumlah rekan datang membantu hingga bendera yang sempat dibakar berhasil diselamatkan dan kembali dikibarkan.
Baca Juga:Bantuan Beras Untuk Warga Sumber Kulon Akhirnya Cair – VideoAksi Pencuri Terekam Kamera CCTV – Video
Atas keberaniannya, Ibu Olly dijuluki Srikandi Cirebon. Selain bendera, peninggalan lainnya adalah mesin ketik yang digunakan untuk berkomunikasi rahasia antar pejuang. Ibu Olly adalah seorang pejuang yang tegas, jujur, dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya.
Hingga kini, bendera dan mesin ketik yang bersejarah tersebut tetap dijaga sebagai warisan perjuangan oleh anak bungsu dari Olly Sastra.