RADARCIREBON.TV- Pembalap MotoGP, Fabio Quartararo membahas kontraknya dengan Yamaha.
Quartararo mengungkapkan dirinya hanya akan menandatangani kontrak berikutnya untuk motor yang siap menang sejak balapan pertama.
Kontraknya dengan Pabrikan Yamaha akan berlangsung hingga akhir musim 2026. Meski begitu, Quartararo sering mengeluhkan kondisi motornya yang dinilai lambat di beberapa bulan terakhir.
Selain itu, Quartararo juga mengalami kesulitan untuk berada di barisan depan meskipun beberapa kali ia berhasil menempati pole position. Hal tersebut dia sampaikan melalui laman Crash (9/8).
Baca Juga:Mendominasi MotoGP 2025, Marc Marquez Sempat Lakukan Kesalahan di Awal Musim: Kami Belajar dari Kesalahan ItuBerhasil Lakukan Comeback Sukses di MotoGP Ceko 2025, Jorge Martin Mulai Nyaman dengan Aprillia
Beberapa kali start di posisi awal memang sebuah prestasi yang mampu ia raih pada musim ini, sekaligus menjadi pembuktian bahwa Quartararo masih bisa bersaing dengan pabrikan lainnya di tengah kondisi motornya saat ini.
Namun, hal tersebut membuat pembalap asal Prancis itu harus menerima kenyataan pahit bahwa Yamaha berada di posisi buncit klasemen konstruktor, tertinggal dari Honda.
Melalui sistem konsesi, Yahama tengah melakukan pengembangan terhadap mesin motornya, yaitu bertransisi dari in-line-four menuju V4.
Mengembangkan mesin V4, dengan regulasi 2027 menjadi ujian besar bagi tim tekniknya.
Fabio mengungkapkan bahwa prioritasnya saat ini bukan semata karena kontrak, melainkan mengenai aspek olahraga. Ia mencontohkan langkah Marc Marquez yang rela memutus kontrak dengan Honda demi motor kompetitif, meski harus kehilangan potensi pendapatan besar.
Pembalap yang kerap dijuluki El Diablo ini menegaskan bahwa dirinya hanya untuk motor pemenang, meskipun ia sendiri memiliki kontrak menguntungkan di Yamaha.
Lebih lanjut, Quartararo mengungkapkan bahwa perpanjangan kontraknya saat ini dipilihnya karena ingin memimpin perkembangan motor.
Baca Juga:Ingin Bersaing dengan Negara Dominasi, PBSI Ubah Komposisi Empat Pasangan Ganda Putri IndonesiaMendominasi MotoGP 2025, Marc Marquez Sempat Lakukan Kesalahan di Awal Musim: Kami Belajar dari Kesalahan Itu
Namun, ia menegaskan di masa depan, fokusnya tidak lagi untuk memimpin perkembangan motor, tapi langsung mendapatkan motor yang bisa bersaing merebut kemenangan sejak hari pertama musim.
Juara dunia MotoGP 2021 itu juga menanggapi kisah Maverick Vinales, yang pernah menjadi rekan setim nya.
Vinales memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Yamaha pada akhir musim 2021.
Vinales mengungkapkan rasa penyesalan karena telah menolak tawaran Ducati pada 2019-2020.
Namun, Quartararo menyebutkan bahwa setiap pembalap memiliki jalannya masing-masing dan harus mengikuti kenyakinan pribadi.