RADARCIREBON.TV – Kalau AC Milan punya daftar “lawan yang bikin trauma”, nama Chelsea sepertinya duduk manis di peringkat teratas. Setiap kali Rossoneri bertemu The Blues, hasilnya bukan hanya kekalahan, tapi pembantaian demi pembantaian yang layak masuk arsip kelam klub.
Bayangkan saja, lima pertemuan terakhir Milan kontra Chelsea, nihil kemenangan. Nol besar. Yang ada hanya gawang bocor, mental ambruk, dan wajah murung para pemain usai peluit panjang. Entah main ditempat netral, di sansiro yang megah atau di Stamford Bridge yang angker, hasilnya tetap sama: Milan jadi bulan-bulanan.
Kisah horor ini memuncak pada 11 Oktober 2022. Milan datang ke San Siro bukan hanya dengan status tuan rumah, tapi juga harapan besar dari ribuan tifosi. Tapi apa yang terjadi? Harapan itu hancur seperti kaca pecah. Chelsea, dengan gaya dingin tanpa belas kasihan, membungkam Milan 0-2 lewat gol Jorginho dan Aubameyang. Skenarionya mirip film laga: Chelsea menembak tepat sasaran, Milan cuma bisa menonton.
Baca Juga:Final Community Shield! Crystal Palace Vs Liverpool, Link Streaming, Susunan Pemain, Jadwal Kick Off!Lancar Tanpa Kuota! Kamu Bisa Nonton Chelsea Vs AC Milan Disini
Belum sempat pulih dari trauma, memori buruk lain muncul dari 6 Oktober 2022. Kali ini Milan datang ke Stamford Bridge. Hasilnya? Lebih sadis. Skor 3-0 untuk Chelsea, tanpa ampun. Lini pertahanan Milan kala itu seperti pintu terbuka lebar, dipersilakan masuk, dipersilakan cetak gol.
Namun cerita kelam ini bukan barang baru. Di ajang International Champions Cup 4 Juni 2016, Milan sudah merasakannya. Meski Giacomo Bonaventura sempat memberi sedikit hiburan dengan satu gol, Chelsea tetap unggul 3-1 lewat Reece James dan dua gol Oscar. Itu pun gol Milan lahir ketika Chelsea sudah setengah mengendurkan serangan.
Flashback lagi ke 2013, di ajang yang sama. Milan lagi-lagi menjadi “korban latihan” Chelsea. Skor 0-2, dan publik San Siro cuma bisa pulang dengan kepala tertunduk.
Tapi puncak tragedi terjadi pada 2008, di ajang Russian Railways Cup. Skor 0-5. Ya, lima gol bersarang di gawang Milan. Saat itu, Chelsea seolah sedang memamerkan kebolehannya membantai tim besar, dan Milan menjadi korban yang pasrah.