Ngeri!! Klub Milik Orang Indonesia dan dilatih Mantan Legenda Barcelona, Dicukur Barcelona 5 Gol Tanpa Balas!

Fermin Lopez
Fermin Lopez merayakan golnya ke gawang Como Foto : Barcelona
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Nostalgia? Tidak malam ini. Cesc Fabregas kembali menginjakkan kaki di Camp Nou bukan untuk reuni hangat, melainkan untuk menerima tamparan keras dari mantan rumahnya. Como 1907, tim Serie A yang ia arsiteki, dipermalukan Barcelona dengan skor yang bahkan tidak layak disebut “ketat” 5 gol tanpa balas.

Dalam laga Perebutan Trophy Joan Gamper 2025, Barcelona menjamu Como 1907.

Kedatangan Fabregas sebenarnya punya cerita manis. Ia adalah lulusan La Masia, pernah mengangkat trofi bersama Barca, dan tahu setiap sudut stadion ini. Tapi romantisme masa lalu itu langsung dihancurkan oleh realita: timnya dihajar seperti tim junior yang dipaksa sparing lawan tim senior.

Como memang bukan tim ecek-ecek di atas kertas. Klub ini dimiliki oleh duo konglomerat terkaya Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.

Baca Juga:Ronaldo Banting Tulang Cetak Dua Gol! Al Nassr Masih Kalah Lawan Almeria 3-2!Ismaila Sarr dan Henderson Dapat Ratting Tertinggi! Van Dijk dan M Salah Ratting Terendah!

Melalui SENT Entertainment Ltd, mereka mengakuisisi Como pada 2019 saat klub ini masih terjerembab di Serie D. Dari titik nadir itu, Como perlahan merangkak naik, hingga musim 2024/2025 akhirnya bisa mencicipi panggung Serie A. Uang, visi, dan koneksi telah membentuk ulang klub ini. Sayangnya, malam di Barcelona menunjukkan satu hal: keajaiban bisnis tidak selalu berarti keajaiban di lapangan.

Pertandingan berjalan seperti pelajaran sepak bola satu arah. Barcelona, yang tampaknya bahkan tidak menginjak pedal gas penuh, sudah unggul 2-0 lewat brace Cermin Lopez di menit 21 dan 35. Fabregas hanya bisa menggeleng di pinggir lapangan, entah frustrasi atau sekadar pasrah.

Tak sampai di situ, Rapinha menambah derita Como di menit 37. Seakan itu belum cukup, bocah ajaib Lamine Yamal menutup babak pertama dengan gol di menit 42. Como? Satu-satunya sorotan dari mereka mungkin cuma seragam yang tetap bersih karena bola terlalu lama berada di kaki pemain Barcelona.

Babak kedua? Tidak ada plot twist. Yamal kembali mencetak gol di menit 49, mengunci skor akhir 5-0. Setelah itu, Barcelona seperti kasiha, mereka tidak menambah gol lagi. Entah karena belas kasihan, atau karena sudah bosan menghitung.

Fabregas pasca-pertandingan terlihat berusaha tegar. Tapi sulit menutupi fakta bahwa timnya seperti anak baru di sekolah, yang langsung di-bully oleh kakak kelas paling populer. “Kami belajar banyak,” katanya singkat. Belajar, ya… tapi dengan harga lima gol di papan skor.

0 Komentar