RADARCIREBON.TV – Dunia sepak bola Indonesia kembali dihantam kontroversi menjelang dimulainya musim baru BRI Liga 1. Achmad Jufriyanto, Wakil Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional (APPI), mengungkap fakta mengejutkan bahwa empat klub masih memiliki tunggakan gaji pemain yang mencapai angka fantastis.
Dalam konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu lalu, Achmad menyebutkan bahwa 15 pemain dari empat tim berbeda belum menerima hak gaji mereka senilai Rp 4,3 miliar. Kondisi ini sangat ironis mengingat kompetisi sudah dimulai sejak Jumat, 8 Agustus kemarin.
“Saat ini kami sedang menangani kasus tersebut. Tiga klub masih dalam tahap komunikasi intensif, sementara satu klub lainnya tengah menjalani proses di National Dispute Resolution Chamber (NDRC). Total kewajiban yang belum diselesaikan mencapai Rp 4,3 miliar,” ungkap Achmad dengan nada serius.
Baca Juga:Kick-Off BRI Super League 2025/2026: Jadwal Lengkap, Hasil, dan Persaingan Top Skor!Viral! Inilah hasil ulasan pertandingan: Real Madrid 4-1 Leganes.
Permasalahan serupa ternyata tidak hanya menimpa Liga 1. Di tingkat Liga 2, situasinya juga tidak kalah memprihatinkan. Dua klub masih bernegosiasi dengan APPI terkait pembayaran gaji, sedangkan tujuh tim lainnya sedang menjalani proses di NDRC Indonesia. Sembilan pemain Liga 2 terdampak dengan total tunggakan mencapai Rp 3,6 miliar.
Liga 3 pun tidak luput dari masalah serupa. Kondisinya bahkan lebih kompleks dengan dua tim yang masih berkorespondensi, empat tim dalam tahap mediasi, dan dua tim yang belum melaksanakan keputusan NDRC. Yang lebih mengkhawatirkan, satu tim bahkan mengabaikan putusan Dispute Resolution Chamber (DRC) FIFA. Total kerugian di level ini mencapai Rp 2,5 miliar.
Togi Pangaribuan, Ketua NDRC Indonesia, memberikan gambaran lebih luas tentang permasalahan ini. Sejak berdiri pada 2019 hingga terdaftar resmi di FIFA pada Januari 2025, lembaganya telah mengeluarkan 200 putusan sengketa. Hampir seluruh kasus yang ditangani berkaitan dengan tunggakan gaji pemain.
“Hampir seratus persen putusan kami menyangkut masalah gaji pemain yang tidak dibayar,” tegas Togi. Selain gaji, NDRC juga menangani kompensasi lain seperti biaya pengobatan dan bonus yang dijanjikan dalam kontrak.
NDRC berperan vital sebagai lembaga penyelesai sengketa melalui metode arbitrase antara pemain, pelatih, dan manajemen klub. Fokus utama mereka adalah memastikan kontrak dan hak profesional terpenuhi sesuai kesepakatan.