RADARCIREBON.TV – Semua orang yang menunggu duel persahabatan Grasshoppers vs Bayern Munchen pada Selasa malam mungkin berharap pesta gol.
Ya, pesta besar, lengkap dengan balon, kue, dan skor telak yang bikin tuan rumah trauma membuka stadion. Tapi ternyata yang datang bukan pesta, melainkan acara arisan RT. Hasilnya? Bayern menang tipis 1-2, nyaris seperti tidak ada jurang kelas antara raksasa Jerman dengan tim papan tengah Liga Swiss.
Dari awal, publik mungkin sudah siap mental melihat papan skor menunjukkan angka 0-5, 0-7, atau kalau sedang sadis, 0-10. Apalagi Bayern datang dengan reputasi “mesin gol” yang sudah menggilas tim-tim besar Eropa. Tapi, ternyata di Letzigrund, Zürich, yang ada hanyalah laga santai seperti sesi latihan pagi. Tempo berjalan pelan, pressing setengah hati, dan peluang dibiarkan lewat begitu saja. Kalau ini bukan friendly match, mungkin fans akan protes minta refund tiket.
Baca Juga:Link Live Streaming Grasshopper Vs Bayern Munchen Hari IniGrasshoppers vs Bayern Munchen Pramusim 2025: Jadwal, Jam Main, dan Live TV di Mana?
Secara statistik, Bayern memang menguasai segalanya, dari penguasaan bola sampai jumlah tembakan. Tapi dominasi itu hanya terasa di angka, bukan di papan skor. Gol pertama datang di menit 21 lewat L. Karl, disusul gol J. Kusi-Asare di menit 26. Semua terlihat mulus… sampai babak kedua dimulai. Entah kenapa, Bayern seperti lupa bahwa ini pertandingan sepakbola, bukan sesi foto katalog jersey baru.
Grasshoppers yang nyaris tak bernapas di babak pertama, tiba-tiba menemukan celah dan mencetak gol melalui L. Giandomenico di menit 51. Gol ini membuat skor jadi 1-2 dan, percaya atau tidak, membuat sisa pertandingan sedikit “bernyawa”.
Bayern sendiri memang tidak datang dengan kekuatan penuh. Dari sebelas starter, hanya ada dua nama senior: Kim Min Jae dan Serge Gnabry. Sisanya adalah para pemain muda, yang kalau ditotal rata-rata umurnya bahkan belum cukup untuk menyewa mobil di Eropa. Ada yang 17, 18, 20, 22, sampai 24 tahun. Jadi, kalau ada yang heran kenapa skor tidak telak, jawabannya: ini seperti mengirim tim cadangan akademi untuk main di turnamen tarkam kelas internasional.