Meski begitu, publik tetap punya hak untuk kecewa. Bayern yang terkenal sadis di depan gawang, kali ini tampil ramah dan penuh tenggang rasa. Grasshoppers dibiarkan pulang tanpa rasa malu berlebihan. Bahkan, mungkin fans tuan rumah pulang dengan senyum tipis: “Kami kalah tipis lawan Bayern, bro!”
Bagi Bayern, hasil ini mungkin cuma catatan kecil di pramusim. Tapi bagi penonton netral, ini seperti menonton film action yang trailernya penuh ledakan dan kejar-kejaran, tapi isi filmnya cuma dua ledakan kecil lalu adegan ngobrol di kafe.
Ya, Bayern menang. Tapi rasa “wah”-nya? Nihil.
Pertandingan berakhir dengan skor 1-2, dan para fans hanya bisa menghibur diri: mungkin Bayern sedang ingin berbagi kebahagiaan. Karena kalau mereka serius, Grasshoppers bisa saja jadi korban berikutnya dalam daftar panjang pembantaian yang biasa mereka lakukan. Tapi malam ini? Tidak ada pembantaian. Tidak ada eksekusi. Hanya sepakbola… versi hemat energi.