Malam Sunyi di GBLA: Saat Laga Krusial Persib vs Manila Digger Justru Menjadi Refleksi Tantangan Suporter dan

Sepakbola Indonesia
Meski serangan Persib terasa dominan, tim tamu memperlihatkan disiplin pertahanan dan kekuatan. Foto: Ig persib/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), yang biasanya menjadi lautan kebiruan ketika Persib tampil, pada malam ini terlihat lengang—hanya 5.844 Bobotoh yang hadir, jauh dari kapasitas penuh 38.000 penonton.

Duel penting di play-off AFC Champions League Two (ACL 2) kontra Manila Digger seharusnya menjadi panggung megah, namun kenyataan justru membuat atmosfer terasa meredup.

Antrean Tipis dan Kursi Kosong! Gambaran Perubahan Dramatis

Saat stadion dibuka dua jam sebelum kick-off, tak tampak antrean panjang yang biasa mengular. Tribun timur, selatan, dan utara—area yang biasanya penuh gegap gempita—kali ini lebih banyak menyisakan kursi kosong. Sebuah kontras tajam terhadap memori GBLA yang penuh kehangatan Bobotoh.

Mengapa Begitu Sepi?

1. Akibat Laga di Hari Kerja

Baca Juga:Persib Bandung Lolos Putaran Grup: Kemenangan Dramatis di ACL2Live Skor Babak Pertama! Skor Sementara Persib Bandung vs Manila Digger: 1-0!

Seorang suporter lokal, Inu Ardian, dengan nada kecewa menyatakan bahwa digelarnya pertandingan di tengah pekan menjadi penyebab utama kehadiran drastis menurun.

Banyak Bobotoh yang tidak bisa cuti atau menunda pekerjaan, seakan pertandingan kali ini menjadi “korban” jadwal yang tidak ideal.

2. Persiapan Singkat dan Tantangan Stamina

Pelatih Bojan Hodak menyampaikan bahwa Persib hanya punya tiga hari sejak tampil di Super League—menjadikan laga ini sebagai ujian fisik sekaligus mental.

Sementara Marc Klok menegaskan bahwa dukungan langsung suporter seperti Bobotoh akan sangat berpengaruh untuk membawa tim melangkah ke fase grup ACL.

3. Eksotisme Kompetisi Asia yang Masih Berjarak

Meski ACL 2 merupakan panggung internasional, daya tariknya tidak sebanding dengan laga klasik seperti Persib vs Persija atau kompetisi domestik lainnya.

Bagi sebagian Bobotoh, nama “Manila Digger” mungkin terasa asing, dan tanpa elemen lokal yang kuat, ikatan emosional sulit tercipta.

Laga Sengit, Atmosfer Dingin

Di atas lapangan, tensi jadi cerita lain. Persib membuka keunggulan melalui Luciano Guaycochea (menit ke-38), disusul balasan dari Modou Joof di menit ke-66, lalu sentuhan gemilang dari Uilliam Barros menit ke-73 yang menentukan kemenangan 2-1.

Baca Juga:Isak Serius! "Saya Tak Akan Bermain Lagi untuk Newcastle Jika Tak Dipindahkan Musim Panas Ini"Dewa United Bangkit: Usung Rekor 8–1, Siap Balas ke Semen Padang di Padang

Meski serangan Persib terasa dominan, tim tamu memperlihatkan disiplin pertahanan dan kekuatan kontra dari lini sayap—khususnya lewat pemain-pemain asal Gambia yang cepat dan eksplosif.

0 Komentar