RADARCIREBON TV – Dalam kondisi geopolitik global yang memanas, harga emas justru menunjukkan penurunan di Indonesia, fenomena yang tak biasa dan memicu pertanyaan para investor: apakah ini waktu terbaik untuk mulai membeli?
Pada perdagangan hari Jumat, harga emas batangan Antam turun menjadi Rp1.909.000 per gram, melemah sekitar Rp24.000 dari akhir pekan sebelumnya, meski sempat rebound tipis di tengah minggu, menaik menjadi Rp1.933.000 per gram pada Kamis lalu.
Penurunan ini mencerminkan sensitivitas instrumen lokal terhadap sentimen global di atas.Apa yang Mendorong Pelemahan?
Baca Juga:Harga Emas 15 Agustus 2025 Anjlok Lagi! Lonjakan Kemarin Hilang Sekejap, Apa Penyebabnya?Jumat Berkah! Klaim Dana Kaget 15 Agustus 2025 Sekarang, Cair Rp221.000 Gratis ke Dompet Digital mu!
Dinamika ini dipicu oleh data ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat dari ekspektasi. Indeks Harga Produsen (PPI) Juli mencapai 3,3% secara tahunan dan klaim pengangguran turun ke level 224.000, keduanya mencerminkan kesehatan ekonomi AS yang solid.
Akibatnya, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed bergeser ke arah moderat, sehingga memperkuat dolar, menaikkan imbal hasil obligasi AS, dan membuat emas kurang menarik di pasar global.
Walau permintaan lokal tetap stabil, pelemahan emas domestik saat dolar menguat menjadikan harga emas relatif lebih murah bagi investor lokal, justru menjadi potensi peluang akumulasi. Artinya, meski pasar global sedang tekanan, Rupiah yang cenderung stabil memberi ruang untuk membeli di harga koreksi.
Prediksi Tajam dari Analis Dunia: Koreksi Bukan Akhir
Meski sentimen jangka pendek negatif, para analis tetap optimis. HSBC memproyeksikan harga emas global berada di US$3.100–3.600 untuk tahun 2025, sementara Goldman Sachs membuka potensi tembus US$4.500 jika ketidakpastian geopolitik memicu pelarian aset. UBS dan Saxo Bank bahkan melihat fase koreksi sebagai “buy the dip”, dengan target harga US$3.500 pada akhir tahun atau awal 2026
Strategi Investor Cerdas
Dalam situasi seperti ini, berikut langkah bijak yang dapat diambil:Ambil Momentum KoreksiHarga turun bukan menghilangkan tren bullish, tetapi bisa jadi titik awal penguatan selanjutnya.Beli Bertahap (Dollar-Cost Averaging)Mengurangi risiko timing dan menyebar masuk saat harga fluktuatif.Tentukan Tujuan Investasi. Apakah untuk proteksi inflasi atau akumulasi jangka panjang? Sesuaikan produk: batangan untuk likuiditas, digital untuk fleksibilitas.Gunakan Dana Ekstra, Bukan DaruratInvestasi emas sebaiknya berasal dari dana bebas risiko agar tidak mengganggu kebutuhan sehari-hari.