lDrama di Old Trafford: Kiper Manchester United Beku, Tak Satu Kata Lagi untuk Sir Alex

Sepakbola Dunia
Ferguson menjelaskan logika di balik keputusan kontroversial tersebut. Foto: Ig alexf1rg/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Sir Alex Ferguson, legenda manajerial Manchester United, menuturkan momen mengejutkan dalam karier panjangnya sebagai pelatih, sang kiper utama memutuskan untuk tidak pernah berbicara lagi dengannya—sebuah pembekuan komunikasi yang terjadi lantaran keputusan sulit menjegalnya dari starting XI di laga final.

Kejadian itu bermula pada musim 1989–1990, saat Manchester United melaju ke final Piala FA melawan Crystal Palace. Dalam pertandingan awal yang berakhir imbang 3-3, kiper andalan Ferguson, Jim Leighton, tampil di bawah mistar gawang.

Namun, untuk laga replay yang memutuskan gelar, Ferguson membuat keputusan mengejutkan dengan menggantinya dan memilih Lee Sealey sebagai starter.

Baca Juga:Hojlund Makin Dekat ke San Siro. Man United dan AC Milan Hampir Sepakat Soal Pinjaman Plus Opsi BeliManchester United Melirik Eks Pemain Kunci Sporting: Pilihan Cerdas Dalam Mengakali Anggaran Transfer

Keputusan ini terbukti efektif: Manchester United berhasil memenangkan laga replay 1-0 dan mengamankan gelar pertama Ferguson di Old Trafford. Namun, konsekuensi personalnya tidak mudah. Leighton, merasa dikecewakan, menutup diri dari Ferguson sesudah itu—“Never spoke to me again,” ujar Ferguson dengan nada getir, yang menunjukkan bahwa komunikasi keduanya benar-benar putus sejak saat itu .

Lebih lanjut, Ferguson menjelaskan logika di balik keputusan kontroversial tersebut. Ia menilai bahwa Sealey, meskipun bukan kiper yang lebih berkualitas, memiliki kepercayaan diri yang tinggi—bahkan boleh dibilang arogan—yang dianggap krusial menangkal tekanan di laga besar seperti final.

Sebaliknya, Leighton dinilai sedang kehilangan rasa percaya diri, dan Ferguson pun merasa lebih membutuhkan figur dengan mentalitas kuat yang tidak mudah goyah di momen genting.

Sejarah selanjutnya memperlihatkan betapa besar dampaknya, meskipun Leighton sebenarnya masih berada dalam kontrak MU selama hampir dua musim lagi, nasibnya meredup drastis. Ia hanya bermain sekali lagi untuk klub (lawan Halifax Town di Piala Liga pada 26 September 1990), lalu lebih banyak menggeser ke posisi pelapis hingga hanya bisa menjalani status kiper keempat di musim berikutnya. Bahkan, dia sempat dipinjamkan dan kemudian secara perlahan meninggalkan skuat utama.

Momen yang Menguak Sisi Manajerial Ferguson

Kisah ini sejatinya memberikan sudut pandang unik tentang bagaimana Ferguson memprioritaskan mentalitas serta kesiapan pemain dalam situasi krisis—bahkan jika itu berarti harus mengorbankan hubungan pribadi.

0 Komentar