Sebelum akhirnya ke Sassuolo, sejumlah klub Serie A lainnya—termasuk Torino, Genoa, hingga Udinese—dilaporkan juga tertarik merekrutnya. Bahkan, Torino sempat mencapai kesepakatan, meski kemudian batal karena masalah transfer pemain lain.
~Jejak Sejarah dan Pelajaran bagi Pemain Indonesia
Jay Idzes bukan sekadar nama: ia adalah pionir. Ia menjadi pemain Indonesia pertama yang tampil di Serie A, dan bahkan mencetak gol pertama bagi pemain Indonesia dan Asia Tenggara di kompetisi tersebut saat melawan Juventus.
Ini menjadikannya bukan hanya figur inspiratif, tapi juga penjembatan menuju liga elite bagi generasi muda Indonesia.
—Kesimpulan Perjalanan dan Harapan Baru—
Baca Juga:Muda & Tangguh! 76 Pelajar Pilihan Siap Kibarkan Sang Merah Putih dalam Momentum 80 Tahun RIFranco Mastantuono: Anak Ajaib Argentina yang Siap Menjadi Tulang Punggung Real Madrid
Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo menandai babak baru dalam kariernya. Dengan kontrak hingga tahun 2029, ia kini memiliki peluang untuk terus meneguhkan diri di panggung Serie A.
Pergantian status dari pilar pertahanan di Venezia menjadi aset penting bagi Sassuolo juga mempertegas reputasinya sebagai pemain bertalenta dan profesional sepanjang karier.
Setiap langkahnya sejauh ini menggambarkan bagaimana seorang pemain Indonesia mampu tumbuh tidak hanya sebagai atlet, tetapi juga simbol harapan dan kerjasama lintas budaya. Kini, panggung Sassuolo sudah terbentang—dan dunia menanti babak selanjutnya dari Jay Idzes.