RADARCIREBON.TV – Jika Old Trafford dianggap sebagai “Theatre of Dreams”, malam ini panggung itu berubah jadi arena mimpi buruk. Arsenal datang tanpa basa-basi, mencuri gol cepat lewat Calafiori di menit ke-13, lalu membungkam Manchester United sepanjang sisa laga. Skor tipis 0-1 memang terlihat sederhana di papan, tapi rasa sakit yang ditinggalkan bagi fans Setan Merah jauh lebih perih daripada yang tercatat.
Gol tunggal Calafiori lahir dari kelengahan yang terlalu klasik untuk tim sebesar United. Sepak pojok Declan Rice melayang manis, Altay Bayindir terlambat keluar, bek United terpaku, dan Calafiori menyundul bola seakan-akan ia striker kelas dunia. Ironi yang tak terbantahkan: Arsenal merayakan lewat seorang bek, sementara United yang katanya punya Trio BBM mahal, tak sekalipun bisa mengguncang jala David Raya.
Trio BBM, Bryan Mbuemo, Benjamin Sesko, dan Matheus Cunha, digadang sebagai proyek besar United musim ini. Harga mereka setara dengan janji-janji manis yang dijual ke fans: gol, kecepatan, dan gairah baru. Faktanya? Sampai peluit panjang berbunyi, ketiganya lebih mirip hiasan etalase yang tak berguna. Mbuemo berlari tanpa arah, Cunha berduel sendirian seperti pejuang tanpa bala, sementara Sesko baru masuk di menit ke-65 menggantikan Mason Mount, dan tak memberi efek apa-apa selain tambahan kekecewaan.
Baca Juga:Live Skor Babak Pertama, Manchester United Vs Arsenal 0-1! Arsenal Unggul Cepat! Link Streaming Update!Juara Dunia Vs Juara Inggris! Chelsea Vs Crystal Palace! Siapa Bakal Keluar Jadi Pemenang!
Arsenal, sebaliknya, tampil dengan wajah poker: dingin, tenang, efisien. David Raya hampir tidak berkeringat karena lini depannya sibuk berimprovisasi tanpa hasil. Zubimendi, Odegaard, dan Declan Rice menari di lini tengah, menutup setiap jalur serangan United dengan presisi. United yang biasanya bangga dengan dominasi di Old Trafford, malah terlihat seperti tamu di rumah sendiri.
Ruben Amorim, pelatih baru yang digadang sebagai penyelamat, berdiri gusar di tepi lapangan. Ia berteriak, bertepuk tangan, berusaha menyalakan bara, tapi pemainnya terlihat padam sejak menit pertama. Mount yang dimainkan di posisi aneh sebagai pelengkap “Trio BBM” hanya menambah daftar teka-teki strategi yang gagal. Ketika Sesko akhirnya masuk dan trio benar-benar lengkap, Arsenal sudah terlalu nyaman untuk diganggu.