RADARCIREBON.TV – Fluminense telah mengukuhkan keunggulannya di ajang Copa Sudamericana dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas América. Di depan ribuan penggemar yang setia, tim yang dikenal dengan sebutan Tricolor tampil sangat baik di setiap bagian permainan, mengamankan tiga poin penting yang memperkuat posisi mereka di klasemen.
Sejak pertandingan dimulai, Fluminense langsung menginisiasi serangan. Dengan pola permainan yang terorganisir, mereka terus menerus menekan pertahanan lawan.
Akibatnya, pada menit ke-23, mereka mampu memecahkan kebuntuan. Penyerang cepat, Serna, dengan cermat memanfaatkan celah di barisan belakang América. Tendangan terarahnya berhasil menembus gawang tim tamu, membawa Fluminense unggul dengan skor 1-0.
Baca Juga:2 Gol Luis Diaz Bawa Kolombia Comeback Atas Brasil dalam Laga Kualifikasi Piala Dunia Zona ConmebolMaxwell Souza, Si Penyihir Sayap Brasil Membawa Ambisi Juara ke Persija
Setelah memimpin satu gol, Fluminense tetap mengendalikan jalannya pertandingan, meski América beberapa kali mencoba menyerang balik dengan cepat. Namun, pertahanan Fluminense yang solid membuat skor 1-0 bertahan hingga jeda.
Saat babak kedua dimulai, Fluminense tetap menunjukkan semangat menyerangnya. Rencana pelatih Renato Portaluppi untuk terus menekan lawan membuahkan hasil yang positif.
Pada menit ke-56, gelandang muda berbakat, Martinelli, berhasil meningkatkan keunggulan tim tuan rumah menjadi dua gol. Gol ini tercipta dari umpan sempurna yang diberikan Canobbio, yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Martinelli.
Dengan gol kedua ini, semangat Fluminense semakin tinggi, sedangkan América terlihat kesulitan untuk keluar dari tekanan. Pelatih tim tamu berusaha mengubah situasi dengan melakukan pergantian pemain, termasuk memasukkan Márquez dan Garces.
Namun, usaha mereka selalu terhalang. Pertahanan Fluminense yang padat terbukti terlalu kuat untuk ditembus oleh lawan. Keadaan semakin sulit bagi América setelah dua pemain penting mereka, J. C. Pestaña dan Y. Candelo, menerima kartu kuning karena melakukan pelanggaran keras.
Fluminense pun melakukan rotasi pemain, memasukkan Ganso, Guga, dan John Kennedy, untuk menjaga ritme serta intensitas pertandingan. Strategi ini berhasil, memastikan bahwa Fluminense tetap menguasai bola dan mengendalikan permainan hingga akhir pertandingan.
Hingga wasit meniup peluit akhir, skor tetap 2-0. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Fluminense memiliki kualitas yang kuat baik dalam menyerang maupun bertahan.