Kuasai Pertandingan,Cuma Menang 1-0! Real Madrid Diselamatkan Penalti, Gagal Salip Barca di Puncak Klasemen!

Mbappe Selebrasi
Mbappe sukses cetak gol melalui penalti Foto : Real Madrid
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Real Madrid kembali memperlihatkan wajah aslinya: superior di kertas, payah di lapangan. Bermain di Santiago Bernabéu melawan Osasuna, tim yang jelas bukan kandidat juara, Los Blancos cuma bisa menang lewat setitik putih, bukan dari aliran serangan yang megah atau kombinasi maut lini depan.

Pertandingan berjalan layaknya latihan sepihak. Real Madrid menguasai bola, mengatur tempo, bahkan bermain-main di depan area Osasuna. Namun semua itu hanya kosmetik, sekadar pamer tanpa hasil nyata. Gol yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang hingga menit ke-51, dan itu pun lahir dari hadiah penalti. Mbappe, yang digadang-gadang jadi pembeda, hanya bisa jadi algojo titik putih. Golnya sah, ya. Tapi apakah itu cukup untuk disebut malam yang membanggakan? Jelas tidak.

Osasuna sebenarnya datang dengan status underdog, tapi justru tampil lebih disiplin. Sergio Herrera, kiper mereka, jadi mimpi buruk Real Madrid. Sepakan Vinicius yang biasanya mematikan jadi tampak jinak. Tembakan jarak jauh Guler hanya jadi latihan tangkap bola.

Baca Juga:Real Madrid vs Osasuna Tayang Dimana? Ini Chanel TV, Link Streaming dan Jadwal Kick Off-nya!Jika Ini Terjadi, Real Madrid Bisa Kalah Lawan Osasuna! Wajib Borong Empat Gol Untuk Salip Barcelona!

Madrid menyerang, Osasuna bertahan. Dan semua orang bisa menebak arah ceritanya, sampai wasit menunjuk titik putih.Real Madrid memang meraih tiga poin.

Tapi apakah ini kemenangan yang pantas dirayakan? Tidak. Karena di sisi lain, Barcelona sudah lebih dulu menang telak atas Mallorca. Mereka kini tetap nyaman di puncak klasemen. Artinya, Madrid lagi-lagi tertinggal. Bayangkan, tim dengan Mbappe, Vinicius, dan Bellingham masih kesulitan sekadar menyalip rival abadinya.

Xabi Alonso, yang digadang-gadang sebagai juru selamat Madrid, malam ini juga kehabisan ide. Rotasi pemain tak menghasilkan kejutan. Strategi menyerang terlihat kaku. Madrid memang menekan, tapi tekanannya tanpa gigitan. Seperti singa yang hanya bisa mengaum keras tapi tak sanggup mencabik mangsa.

Satu hal yang paling mencolok adalah chemistry lini depan. Mbappe dan Vinicius lagi-lagi gagal menemukan sinkronisasi. Alih-alih jadi duet pembunuh, keduanya lebih sering terlihat saling menunggu siapa yang harus bergerak lebih dulu. Di satu sisi, Real Madrid punya skuad yang ditakuti. Tapi di sisi lain, mereka justru jadi tontonan yang membosankan.

0 Komentar