Hasil seri ini membuat leg kedua di markas Benfica akan menjadi duel hidup-mati. Secara psikologis, Benfica kini lebih unggul: mereka berhasil menahan tekanan di Turki, bahkan dengan sepuluh pemain.
Fenerbahce harus berpikir keras jika ingin lolos ke fase grup. Sebab di Lisbon, Benfica hampir pasti bermain lebih agresif dengan dukungan penuh suporter sendiri. Jika penampilan tumpul seperti leg pertama kembali terulang, jangan salahkan siapa pun kalau mimpi Liga Champions harus berakhir lebih cepat.
Pertandingan ini menjadi bukti klasik: statistik dan dominasi tak ada gunanya jika tak dibarengi efektivitas. Fenerbahce boleh bangga dengan jumlah tembakan, penguasaan bola, atau bahkan nama besar Mourinho di pinggir lapangan. Namun sepak bola bukan soal teori. Pada akhirnya, papan skor tetap dingin menunjukkan 0-0.
Baca Juga:Jadwal Kick Off dan Link Streaming Fenerbahce vs Benfica: Menanti Magis Mourinho Spesialis Liga Champions!Prediksi Pertandingan Fenerbahce vs Benfica Playoff Liga Champions 2025: Siapa yang Lebih Unggul?
Untuk sementara, Benfica boleh tersenyum sinis: “Sepuluh pemain kami cukup untuk membungkam stadionmu.”