Manchester United Terjebak Krisis Ketidakmampuan Menjual Pemain Ancaman Nyata Musim Ini

Sepakbola Dunia
Hingga dua minggu terakhir bursa transfer musim panas ini, MU belum mencatat satu pun penjualan pemain berbayar. Foto: ig manchesterunited/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Manchester United (MU) menghadapi dilema serius di musim kompetisi 2025/2026.

Selepas melepas Daniel James dengan keuntungan, klub nyaris tak mendapatkan pemasukan berarti dari penjualan pemain—sebuah kontradiksi tajam setelah investasi hampir £200 juta untuk pemain baru.

Pada musim panas ini, satu-satunya transfer keluar yang benar-benar bernilai adalah penjualan Scott McTominay ke Napoli—menyumbang £25,7 juta ke kas klub.

Baca Juga:Bukan Ke Manchester United atau ke Chelsea! Donnarumma Pilih Klub Liga Tiga Italia Untuk Lanjutkan Karier!Premier League 2025 Gila: Liverpool Jor-joran, Fulham Super Irit, Manchester United Malah Boros Tanpa Arah?

Sebaliknya, penjualan besar seperti Angel Di Maria (£44,3 juta) atau Romelu Lukaku (£68 juta) hanya menjadi catatan masa lalu yang sulit diulangi.

Namun realitasnya, hingga dua minggu terakhir bursa transfer musim panas ini—menjelang batas akhir 1 September—MU belum mencatat satu pun penjualan pemain berbayar.

Sementara itu, dana keluar bukan sekadar angka nominal, keberadaan pemain seperti Jadon Sancho, Alejandro Garnacho, Antony, Tyrell Malacia, dan Rasmus Hojlund tidak hanya menjadi penguras anggaran, tetapi juga berpotensi menghambat rencana belanja klub.

Idealnya, MU menargetkan pemasukan sekitar £120 juta dari penjualan pemain surplus. Namun, seiring berjalannya waktu, tawaran yang masuk menunjukkan bahwa posisi tawar klub sangat lemah—jumlah itu kini bisa saja menyusut menjadi hanya £60 juta.

Rumitnya Penjualan Pemain — Bukan Sekadar Gaji Tinggi

Kendala yang dihadapi MU tak hanya soal harga pasar. Banyak pemain yang sulit terjual karena beberapa faktor struktural.

  1. Gaji yang sangat tinggi — banyak peminat enggan menanggung beban kompensasi besar.
  2. Usia dan catatan cedera — membuat profil pemain MU kurang menarik di mata klub-klub pembeli.
  3. Kurangnya strategi jual yang efektif — beberapa pemain keluar jika lewat kontrak atau dilepas secara buruk.

Eksekusi transfer Daniel James sejatinya mengisyaratkan repek strategi yang gagal—penjualan dengan kenaikan nilai justru terjadi sekali saja selama lebih dari satu dekade.

Rival Tertawa di Belakang, Liverpool dan Man City Tampil Gemilang

Bandingkan dengan keberhasilan penjualan di klub-klub rival.

Liverpool sukses meraup keuntungan dari penjualan pemain akademi—Jarell Quansah, Ben Doak, Caoimhin Kelleher, dan Tyler Morton—serta mendapatkan £10 juta dari Real Madrid atas Alexis (Trent Alexander-Arnold), dan puluhan juta dari Fabio Carvalho dan Sepp van den Berg.

0 Komentar