Saluran sekunder di Desa Melakasari, Kabupaten Cirebon, dipenuhi sampah kiriman. Tumpukan sampah menyumbat aliran irigasi ke sawah.
Saluran sekunder di Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, kini tertutup tumpukan sampah sepanjang seratus meter. Tumpukan sampah ini menyumbat aliran air irigasi ke sawah, bahkan menyebabkan luapan genangan ke permukiman masyarakat.
Pemerintah desa melakukan upaya pengangkutan sampah secara manual, yang membutuhkan waktu selama tiga hari untuk membersihkan tumpukan sampah di irigasi sekunder. Menurut Kuwu Melakasari, Sochibi, sampah ini berasal dari hulu irigasi Maneunteung yang ada di sepanjang jalur wilayah Kecamatan Pabedilan, Ciledug, dan Waled.
Baca Juga:Dinas PUTR Butuh 876 Miliar Untuk Tuntaskan Jalan Rusak – VideoKejari Dan Dishub Kab. Cirebon Teken MoU – Video
Pemerintah Desa Melakasari sempat memasang jaring untuk mengatasi persoalan sampah, namun banyaknya sampah kiriman membuat penanganan melalui jaring tidak optimal. Terlebih, setiap ada peningkatan volume air irigasi dari hulu, sampah yang ada di aliran irigasi juga ikut terbawa hingga hilir.
Sementara itu, Pemerintah Desa Melakasari meminta masyarakat yang ada di wilayah hulu saluran irigasi sekunder Maneungteung untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena masyarakat di wilayah hilir yang merasakan dampak tumpukan sampah.
Untuk upaya pengangkatan sampah dari dasar irigasi sekunder, Pemerintah Desa Melakasari juga membutuhkan alat berat berukuran kecil agar pengangkatan sampah lebih optimal.